Untuk Kepentingan Umum

Dialog Pemanfaatan CSR, IKPP Dorong Usulan Pengembangan Usaha Masyarakat

RESPUBLIKA.ID – PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Tangerang melakukan dialog dengan warga Serpong Utara Kota Tangsel tentang pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR).

 

Dalam dialog tersebut, warga yang tergabung dalam paguyuban  mengusulkan kegiatan usaha baru yang akan dijalani dengan dukungan dari tanggung jawab sosial perusahaan yang memproduksi kertas itu.

 

Head of Sustainability IKPP Tangerang Kholisul Fatikhin mengatakan, bidang usaha hasil dukungan CSR yang telah dijalani Paguyuban saat ini yakni, budidaya ikan lele dan juga Hidroponik.

 

Dalam dialog yang digelar hari ini, Paguyuban CSR akan merambah ke bidang usaha lain, diantaranya adalah kerajinan dari bahan bambu.

 

“Masyarakat ada sebagian yang mengusulkan untuk kerajinan bambu. Kebetulan Perusahaan Indah Kiat di Serang sudah melakukan kerajinan bambu itu,” kata Kholisul, Rabu (30/11/2022).

 

“Makannya kalau memang masyarakat berminat untuk kesitu, kita ajak kesana, dan kita undang trainer nya sudah dilatih 1 hari penuh disana, tinggal nanti masyarakat nya menyambut gak?,” Tambahnya.

 

Sebagai tanggung jawab perusahaan yang berada di wilayah Serpong Utara, Kholisul menuturkan, pihaknya akan memberikan dukungan kepada masyarakat sekitar 

 

Tetapi, kata dia, pihaknya juga meminta kesungguhan masyarakat,  sebab bagaimanapun bidang usaha yang didanai oleh CRS digerakan oleh masyarakat itu sendiri.

 

‘Karena kegiatan ini bagaimanapun juga yang menggerakkan masyarakat, kalau memang mereka berminat dan bersungguh-sungguh akan kita support,” tuturnya.

 

Di lokasi yang sama, Ketua Paguyuban CSR Indah Kiat Khaidir mengungkapkan, sebanyak tujuh kelompok warga dari lima kelurahan di Kecamatan Serpong Utara yang menjalani usaha dari dukungan CSR.

 

Tujuh kelompok yang tergabung dalam paguyuban terdiri dari 1 kelompok warga Kelurahan Jelupang, 3 Pakulonan, 1 Paku Jaya dan 2 dari Paku Alam 

 

“Saat ini bidang usaha yang telah berjalan fokusnya di budidaya ternak lele dan hidroponik,” ungkapnya.

 

Untuk 2023 nanti, Khaidir mengatakan, salah satu anggota Paguyuban CSR akan merambah ke usaha pembudidayaan ulat magot.

 

Sebab, menurutnya magot merupakan salah satu pakan alternatif ikan lele. 

 

“Dengan adanya budi daya magot, diharapkan dapat membantu ketersediaan pakan, jika sewaktu-waktu harga pakan lele  naik,” ujarnya.

 

Sementara, agar pemanfaatan CSR dari IKPP terus berjalan, Khaidir terus melakukan monitoring kepada seluruh anggota paguyuban. 

 

Jika dalam monitoring tersebut, dia menemukan kelompok yang tidak produktif, maka Khaidir menegaskan, alat yang didapat dari CSR akan diambil dan diberikan kepada kelompok produktif.

 

“Nah kalau ada yang tidak produktif, intervensinya alat yang sudah diberikan akan kita cabut lalu diberikan ke kelompok yang lebih produktif,” pungkasnya. (Ari)

 

Berita Lainnya
Leave a comment