Untuk Kepentingan Umum

Anak-Anak Jadi Sasaran Pertama dalam Kasus Bunuh Diri Massal di Sekte Kiamat

RESPUBLIKA – Polisi menemukan fakta baru dari kasus bunuh diri massal di hutan shakahola. Polisi yang sedang menyelidiki kasus bunuh diri massal di hutan Shakahola telah menemukan 201 mayat korban dari sekte kiamat yang diduga dipimpin oleh Pendeta Paul Mackenzie.  

 

Namun, baru-baru ini muncul fakta baru dari kasus tersebut yang sangat menggegerkan. Seorang mantan wakil pengkhotbah di kultus tersebut, Titus Katana, mengungkapkan bahwa anak-anak menjadi sasaran korban pertama yang mati kelaparan di sekte tersebut, Senin 15 Mei 2023. 

 

Anak-anak tersebut diperintahkan untuk berpuasa di bawah sinar matahari agar mereka lebih cepat mati. Setelah itu, para wanita dan pria juga mengikuti rencana bunuh diri itu. 

 

“Anak-anak dibunuh terlebih dulu dan diperintahkan untuk berpuasa di bawah sinar matahari agar mereka lebih cepat mati,” kata Titus Katana yang dikutip dari BBC. 

 

Menurut Titus Katana, setelah menghentikan makan dan minum, para pengikut dibiarkan mati kelaparan. Hal ini dilakukan agar mereka bisa mencapai surga dan ‘bertemu Yesus’. Bahkan, menurut laporan baru tersebut, para korban yang masih bernapas pun dibungkus dengan selimut dan dikubur hidup-hidup. 

 

Dalam hasil autopsi yang telah dilakukan, ditemukan adanya tanda-tanda kelaparan, sesak napas, dan pemukulan pada korban-korban sekte sesat tersebut. Sejauh ini lebih dari 600 orang diduga sebagai anggota dari sekte kiamat yang masih hilang. 

 

Kasus ini mengungkapkan betapa berbahayanya sebuah sekte yang menyimpang dari ajaran agama yang sebenarnya. Selain itu, kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran pengawasan dan penegakan hukum untuk mencegah penyebaran ideologi dan ajaran yang merugikan masyarakat.

Berita Lainnya
Leave a comment