Bantu Mahasiswa Semester Akhir, Pemkot Tangsel Gelontorkan Anggaran 3,75 Miliar
RESPUBLIKA.ID – Pemerintah Kota Tangsel menggelontorkan anggaran sebesar Rp 3,7 miliar untuk bantuan pendidikan kepada ratusan Mahasiswa semester akhir.
Anggaran tersebut digelontorkan untuk membantu para Mahasiswa yang kesulitan membiayai tugas akhir seperti pembuatan skripsi.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, saat ini program bantuan pendidikan itu telah diberikan kepada 600 Mahasiswa asal Tangsel.
Untuk mendapat bantuan itu, penerima manfaat dapat mengajukan dengan membawa persyaratan KPT Tangsel dan sedang mengerjakan tugas akhir kuliah.
“Syaratnya tidak berat, hanya perlu KTP Tangsel dan sedang menyusun skripsi,” kata Benyamin, Rabu (7/8/2024).
Benyamin menungkapkan, besaran anggaran yang diberikan per Mahasiswa sebesar Rp. 7,5 juta, yang disalurkan langsung ke kampus masing-masing penerima.
Kata dia, bantuan pendidikan itu ditargetkan kepada 1000 Mahasiswa yang ada di wilayahnya.
“Bantuan sebesar Rp. 7,5 juta akan diberikan langsung ke kampus melalui surat kuasa. Target kita adalah 1000 mahasiswa,” ungkapnya.
“Harapan saya adalah agar rata-rata lama sekolah di Tangsel meningkat, minimal hingga D2 dan idealnya hingga S1. Kami juga bekerja sama dengan kampus-kampus di Tangsel.”tutup Benyamin.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Deden Deni, mengungkapkan bahwa program bantuan pendidikan kepada Mahasiswa itu telah berjalan sejak dua tahun lalu.
Saat ini, bantuan itu telah disalurkan kepada sekira 600an penerima manfaat.
“Tahun kemarin kami memberikan 140 bantuan, dan tahun ini 466. InsyaAllah, sisanya akan kami selesaikan tahun depan,” tuturnya.
Meski persyaratannya mudah, tetapi kata Deden, pemberian bantuan pendidikan ini nantinya tetap akan dikoordinasikan dengan pihak kampus terkait, agar dana yang diberikan benar-benar digunakan sesuai peruntukannya.
“Teknisnya, uang akan ditransfer ke rekening mahasiswa melalui persetujuan kampus untuk memastikan dana digunakan sesuai kebutuhan mereka di kampusnya,” ucapnya.
Bantuan kepada Mahasiswa semester akhir ini diharapkan dapat mencegah mahasiswa terjerat pinjaman online dan juga untuk memastikan para penerima manfaat menyelesaikan pendidikannya sesuai yang diharapkan.
“Mudah-mudahan program ini berlanjut, meskipun sifatnya bantuan pendidikan, bukan beasiswa penuh,” Pungkasnya.(Ari)