Untuk Kepentingan Umum

Dosen Komunikasi Unpam Garap Bank Sampah, Kasih Pemahaman Pengelolaan Media

Sejumlah dosen ilmu komunikasi Universitas Pamulang (Unpam) memberikan pelatihan media bagi pengelola bank Sampah Mutiara Madani Griya Bunga Asri, Desa Cibadung, Kecamatan Gunung Sindur, Minggu (6/10).

 

Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada pengelola agar bisa memanfaatkan media sebagai ajang sosialisasi guna membentuk kesadaran tentang pentingnya mengelola sampah.

 

Acara yang dihadiri puluhan peserta ini berlangsung interaktif. Di mana peserta mendengarkan secara serius materi yang diberikan osen Unpam. Interaksi antara peserta dengan dosen berlangsung cair.

 

Banyak informasi yang belum diketahui pengelola bank sampah. Terutama bagaimana mensosialisasikan program ini akan semakin dikenal masyarakat.

 

Misalnya, informasi sampah disampaikan lewat media dengan pengemasan yang tidak kaku. Selain dengan sosialisasi secara langsung kepada warga untuk memasyarkatkan bank sampah.

 

Dosen Ilmu Komunikasi Unpam Alvin Praditya  mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat atau PKM yang memang rutin dilaksanakan. Tujuannya untuk membumikan teori yang diajakan di kampus agar bisa bermanfaat bagi masyarakat.

 

Kebetulan untuk PKM kali ini adalah mendatangi bank sampah di Gunung Sindur. Di mana pengelolaannya sudah baik namun perlu dikemas dari sisi medianya. Dosen Unpam memberikan pelatihan agar anggota bank sampah ini bisa lebih memanfaatkan media sebagai ajang sosialisasi.

 

“Sekarang ini media sosial sudah menjadi bagian dari hidup kita. Nah, kita masuk bagaimana informasi soal bank sampah bisa dikelola dengan baik sehingga masyarakat tahu apa itu bank sampah. Jika sudah tahu akan menimbulkan kepercayaan dan harapannya kesadaran untuk peduli sampah meningkat. Ini yang kita tuju ketika mengadakan PKM di Bank Sampah Mutiara Madani,” katanya, saat memberikan keterangan.

 

Katry mengungkapkan dengan adanya pelatihan ini, peserta bisa lebih melek teknologi. Juga memanfaatkannya untuk kepentingan pengembangan bank sampah. Ia mencontohkan sosialisasi yang sekarang bisa lebih luas ketika menggunakan media sosial. Seperti informasi melalui whatsapp group, instagram, tik-tok dan sebagainya.

 

Penggunaan media tersebut akan efektif jika kesadaran menggunakannya tinggi. Imbasnya masyarakat tahu dan bisa tertarik untuk bisa mengelola bank sampah secara bersama-sama.

 

“Kesadaran masyarakat tentang sampah masih belum baik. Ini terkait dengan kebiasaan. Mudah-mudahan ketika pemahaman soal sampah tinggi akan berdampak kepada kesadaran untuk terlibat dalam persoalan mengatasi masalah sampah,” ujar Katry.

ilkommm

Sementara itu, dosen Ilkom Unpam Atika Suri menjelaskan soal pentingnya literasi tentang sampah. Menurutnya, masalah sampah jadi persoalan serius yang harus segera diselesaikan. Jika ini dibiarkan berlarut-larut tentunya akan berdampak tidak baik. Terutama bagi kelangsungan ekologi ke depannya.

 

Ia pun menyoroti soal pengetahuan sampah yang memang tidak menjadi skala prioritas. Misalnya kurikulum pendidikan yang mulai abai terhadap hal-hal yang terkait soal budi pekerti. Menurut Atika hal itu penting karena kepedulian terkait sampah wajib ditumbuhkan sejak usia dini.

 

“Masalah budi pekerti kita kerap abaikan. Pendidikan berorientasi kepada industri sehingga abai terhadap hal-hal yang utama. Misal menjaga kebersihan lingkungan. Menurut saya ini yang harus segera dilakukan,” ungkapnya. (rls)

Berita Lainnya
Leave a comment