Fokus Kembangkan Industri Kriya, Universitas Pamulang Dapat Dana Hibah Pengabdian Masyarakat dari Kemdikbud
RESPUBLIKA.ID – Universitas Pamulang mendapat dana hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Bukan tanpa alasan, dana itu diberikan setelah tim dosen yang terdiri dari Andriyani Hapsari, S.E.I., M.M, Jeni Andriani S.S., S.E., M.M dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fifit Astuti S.Pd.Si., M.Sc dari Fakultas Teknik, berkolaborasi dengan mahasiswa, yakni Fiqrom Majid, Diana Fernanda, Rafiko Khanza dan Army yang fokus pengembangan industri kriya saat melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Diketahui, industri kriya adalah salah satu usaha yang menekankan pada hasil kerajinan tangan, seperti seni merajut.
Dalam menjalankan usaha berbasis kerajinan tangan itu tidaklah mudah. Sebab, selain dibutuhkan keterampilan khusus, juga diperlukan ketangguhan dalam menghadapi tantangan bisnis.
Apalagi, produk-produk yang telah dihasilkan para pengerajin belum mendapatkan penghargaan atau tempat di pasaran seperti hasil kerajinan lainnya, sehingga produk yang dihasilkan jatuh harga jualnya.
“Seperti itulah kondisi yang dialami oleh Nur Hidayati pemilik Well Done Crochet yang menjalankan usaha Kriya,” kata Andriyani Hapsari, Rabu (23/10/2024).
Oleh sebab itu, dalam pengembangan industri kriya, tim Universitas Pamulang menggandeng Well Done Crochet yang telah menghasilkan produk-produk rajutan seperti boneka rajut, gantungan kunci, topi, tas, serta syal rajut, dan juga membuka kursus keterampilan merajut bagi siswa SD, SMP, dan SMA.
Kerjasama itu pun mendapat apresiasi dari pemerintah hingga akhirnya mendapat bantuan dana dari Kemendikbud.
“Dana yang diperoleh itu digunakan untuk membeli peralatan mesin rajut sentro, seperangkat alat merajut, benang, jarum punch needle, dan lain sebagainya,” ucapnya.
Selain itu, Andriyani menuturkan, selama 4 bulan tim Universitas Pamulang mendampingi pengembangan usaha Well Done Crochet dengan melakukan serangkaian kegiatan.
Kegiatan-kegiatan itu adalah Training Of Trainers (TOT), pelatihan guru merajut, pendampingan penyusunan Business Model Canvas, pendampingan penentuan harga atau costing, pelatihan kewirausahaan bagi peserta kursus, serta pendampingan aktivasi media sosial sebagai strategi peningkatan penjualan.
Dengan program pengembangan tersebut, tim Universitas Pamulang berharap Well Done Crochet mampu memperluas pasar dan juga meningkatkan omset dari produk kriya yang dihasilkan.
“Semoga dari program ini Well Done Crochet mampu memperluas pasar serta meningkatkan omset dari kursus merajut dan juga dari penjualan produknya,” pungkasnya.