Pasangan calon walikota-wakil walikota Tangerang Selatan, nomor urut dua, Ruhamaben-dr Shinta Wahyuni Chairuddin, terus keliling tujuh kecamatan untuk mempopulerkan program andalannya, kartu sakti yang terintegrasi dengan seluruh kebutuhan masyarakat.
Kartu tersebut berisi soal bantuan sosial, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, bantuan pendidikan dan pelbagai kebutuhan lainnya. Juga untuk aktivitas masyarakat terkait pelayanan publik menggunakan kartu tersebut.
Ruhamaben mengatakan adanya kartu ini untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan publik. Ia yakin dengan kartu tersebut akses warga akan lebih gampang dan dimudahkan.
“Saya sudah keliling tujuh kecamatan. Saya promosikan kartu ini untuk memudahkan warga dapat segala layanan. Alhamdulliah masyarakat senang dengan program ini,” katanya, saat ditemui di kantor DPD PKS Kota Tangerang Selatan, Setu, kemarin.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel ini mengaku kebutuhan untuk kartu tersebut tidak besar, jika diproyeksikan dengan APBD, kurang dari 10 persen. Dengan angka tersebut, program ini amat mungkin direalisasikan.
Maka itu, ia pun terus menggalakkan program ini ke masyarakat agar bisa tersosialisasikan dengan baik.
Jika warga tahu program paslon dua, tentunya bisa menjadi pertimbangan untuk mencoblos pasangan yang diusung PKS itu. Ia optimistis, program ini bisa langsung diterapkan jika masyarakat memberikan mandatnya.
“Ini program simpel dan bisa diekskusi. Saya yakin warga sangat tertarik dengan kartu sakti ini,” ujarnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Tangsel Mustopa mengatakan, kartu sakti ini bagian dari integrasi dari program pemerintah pusat, seperti bantuan sosial. Artinya dengan adanya kartu ini mendukung singkronisasi data penerima manfaat.
Selama ini banyak persoalan terkait data penerima bantuan. Ada orang mampu dapat bantuan, sebaliknya, orang tak mampu belum dapat bantuan. Nah, dengan adanya kartu sakti ini bisa membuat data semakin akurat.
Harapannya warga penerima manfaat benar-benar yang membutuhkan. Sekarang pihaknya sedang melakukan pendataan untuk dihitung agar bisa segera dirasakan manfaatnya.
“Persoalan data jadi masalah yang belum sepenuhnya bisa diatasi. Adanya program ini bagian dari mensingkronisasi data. Kita ingin penerima manfaat benar yang membutuhkan,” katanya.
Anggota tim pemenangan Ruhammaben-Shinta Wahyuni, Nabil Ahmad Fauzi mengatakan, dirinya dan tim saat ini terus menggodok data terkait program kartu sakti itu. Ia mengaku, kartu ini memudahkan layanan dan juga bentuk konkret kehadiran pemerintah. Khususnya dalam memfasilitasi kebutuhan masyarakat.
Mengenai anggarannya, ia mengaku sudah menghitung dan tidak akan membebani APBD. Maka itu, ia optimis bisa langsung dieksekusi jika paslon nomor dua ini menang pilkada, 27 November nanti.
“Bisa langsung kita impelementasikan jika pak Rama dan bu Shinta menang. Kita sudah berhitung dan ini bisa langsung dieksekusi,” katanya. (rls)