Untuk Kepentingan Umum

Peran Ibadah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis

Untuk mendapatkan kesejahteraan hidup, manusia akan dibebankan dengan kebutuhan. 

 

Kebutuhan manusia adalah unsur-unsur yang dibutuhkan setiap manusia dalam melakukan pertahanan diri agar terciptanya antara keseimbangan aspek fisiologis dan psikologis.

 

Kesejahteraan psikologis adalah suatu kondisi psikologis individu yang sehat ditandai dengan berfungsinya dimensi psikologis positif dalam proses mencapai aktualisasi diri. 

Kesejahteraan psikologis terdiri dari beberapa dimensi, antara lain:

 

1. Kebahagiaan, kegembiraan dan kepuasan hidup.

 

2. Penerimaan diri, terimalah dirimu dengan segala kelebihan dan kekuranganmu.

 

3. Interpersonal, membangun hubungan yang positif dan bermakna dengan orang lain.

 

4. Tujuan Hidup, memiliki tujuan hidup yang jelas dan merasa hidup mempunyai makna.

 

Ibadah, berasal dari kata abada yang berarti mengabdi, tunduk, taat, dan merendahkan diri. Ibadah dapat dikatakan suatu usaha untuk mengikuti hukum dan aturan Allah SWT dalam kehidupan seseorang. Dimana seseorang tersebut menjalankan kehidupan dari akil baligh hingga meninggal dunia sesuai dengan perintah – perintah Nya. 

 

Terlepas dari agama yang dianut seseorang, seringkali dianggap sebagai pilar utama dalam kehidupan spiritual seseorang. Namun, tahukah kalian bahwa ibadah tidak hanya bermanfaat untuk hubungan kita dengan Tuhan, tetapi juga berdampak positif untuk kesejahteraan psikologis kita.

 

Banyak penelitian telah menunjukan hubungan positif antara ibadah dan kesejahteraan psikologis. 

Beberapa studi menemukan bahwa orang yang rajin beribadah cenderung memiliki tingkat stress yang lebih rendah, tingkat depresi yang lebih rendah, dan memiliki kualitas hidup yang baik. 

 

Dalam pandangan islam, ibadah tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban spiritual, tetapi juga berperan sebagai terapi psikologis yang dapat memberikan ketenangan bagi jiwa dan raga.

 

Praktik ibadah seperti shalat, dzikir, membaca al-qur’an dan berpuasa diyakini mampu memberikan kedamaian batin serta membantu mengatasi emosi negatif yang dapat mempengaruhi kesehatan mental. 

 

Secara umum, ibadah bisa meningkatkan kesejahteraan psikologis melalui beberapa cara, yaitu:

 

1. Doa

Melalui doa kita bisa membicarakan segala perasaan & kekhawatiran, akibatnya beban pikiran akan lebih ringan.

 

2. Ketenangan Batin

Dengan pikiran yang damai sehabis beribadah, seseorang cenderung lebih gampang tertidur & tidur lebih nyenyak.

 

3. Sikap Positif

 Ajaran kepercayaan kerap kali mengajarkan untuk mempunyai perilaku positif terhadap hayati, meskipun menghadapi kesulitan.

 

4. Meningkatkan Kesabaran

 Ibadah mengajarkan kesabaran pada saat menghadapi berbagai cobaan,

 

5. Penerimaan

Melalui ibadah, seseorang belajar menerima takdir & melepaskan diri dari hal-hal yang tidak dapat diubah

 

6. Ibadah yang sehat

 Ibadah yang sehat adalah ibadah yang dilakukan dengan hati yang ikhlas dan tidak memaksakan diri.

 

Memahami interaksi antara ibadah & kesejahteraan psikologis mempunyai akibat krusial bagi kehidupan sehari-hari. Bagi individu, praktik ibadah bisa sebagai indera yang berharga untuk menaikkan Kesehatan mental. Bagi komunitas, pemahaman ini bisa mendorong pengembangan acara-acara yang mengintegrasikan aspek spiritual & psikologis pada upaya menaikkan kesejahteraan masyarakat.

 

Ibadah bukan hanya sekedar ritual keagamaan, tetapi juga memiliki dimensi psikologi yang penting. Praktik ibadah yang konsisten dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan psikologis dengan berbagai cara. 

 

Memahami hubungan ini dapat membantu kita menghargai peran ibadah dalam kehidupan dan memanfaatkannya sebagai sumber kekuatan dan kedamaian. Yuk, perbanyak ibadah untuk mendapatkan kesejahteraan psikologis yang baik!

 

 

Artikel ini ditulis oleh Fairuz Khansa Amijaya, Mahasiswa Semester 1 Universitas Muhammadiyah Profesor DR Hamka. Isi dan maksud tulisan merupakan tanggung jawab penulis. 

Berita Lainnya
Leave a comment