Kota Tangsel
Beranda / Tangerang Raya / Kota Tangsel / Doa Bersama Dari Tangsel Untuk Tragedi Kanjuruhan

Doa Bersama Dari Tangsel Untuk Tragedi Kanjuruhan

img 20221006 1424191665041095134
Doa bersama Untuk Tragedi Kanjuruhan dari Forkopimda dan Tokoh Lintas Agama Tangsel

RESPUBLIKA.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel menggelar doa bersama atas terjadinya tragedi Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022. 

 

Doa doa dilantunkan oleh tokoh-tokoh lintas agama bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Serpong, Kota Tangsel.

 

Benyamin Davnie, Wali Kota Tangsel mengatakan, digelarnya doa bersama tersebut sebagai bentuk keprihatinan atas tewasnya ratusan supporter sepak bola usai laga derbi Jawa Timur Arema FC Vs Persebaya.

Ribuan Peserta Ramaikan Tangsel Run for Humanity 2025

 

“Kami menyatakan prihatin dengan kejadian Kanjuruhan yang menewaskan kurang lebih 174 yang meninggal dan luka-luka beberapa waktu lalu,” kata Benyamin di lokasi, Kamis (6/10/2022).

 

Pria yang akrab disapa Bang Ben itu juga berharap penyidik dan tim independen segera dapat menyelesaikan tugasnya sesuai aturan yang berlaku.

 

Caretaker Mukota IV Kadin Tangsel Dilaporkan ke Polisi Soal Dugaan Penipuan dan Penggelapan

Selain itu juga, dia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, baik dalam dunia olahraga maupun kegiatan lainnya.

 

“Kita semua berharap, khususnya Tangsel ini tidak ingin peristiwa tersebut terulang kembali di Tangsel ataupun di Indonesia, di belahan manapun di muka bumi dalam olah raga atau kegiatan kegiatan apa pun,” pungkasnya.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, pada laga pekan ke-11 BRI Liga 1 2022/2023 derbi tim kesebelasan Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam dimenangkan oleh klub  julukan Bajul Ijo (Persebaya) dengan skor 2-3.

BKAD Kota Tangsel Perkuat Pengelolaan Aset Daerah Melalui Bimtek Pentausahaan Barang Milik Daerah

 

Tak terima tim kesayangannya kalah, para pendukung Arema FC turun dari tribun penonton ke tengah lapangan.

 

Karena situasi semakin  kacau, pihak kepolisian lalu menghadang penonton dan kemudian menembakkan gas air mata.

 

Tetapi gas air mata itu tak hanya ditembakkan ke arah pendukung yang turun ke lapangan, namun juga ke tribun penonton.

 

Akibatnya, para penonton  berdesak-desakan keluar dari stadion dalam kondisi panik sehingga penonton mengalami sesak napas, terjatuh, dan terinjak-injak hingga meninggal dunia.(Ari)

 

Loading...
×
×