Kota Tangsel
Beranda / Tangerang Raya / Kota Tangsel / Kekerasan Anak Meningkat, Pilar Punya Strategi Jitu Mengatasinya

Kekerasan Anak Meningkat, Pilar Punya Strategi Jitu Mengatasinya

img 20210521 wa0012

Penganiayaan anak di Pondok Jagung Timur, Serpong Utara, menambah deretan kasus kekerasan di Kota Tangsel.

 

Kasus kekerasan terhadap generasi penerus bangsa itu pun sudah seharusnya disikapi dengan tegas oleh seluruh elemen masyarakat, terlebih pemerintah sebagai pemangku kebijakan.

 

Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan akan menguatkan sosialisasi perlindungan anak hingga tingkat RT guna mencegah terjadinya kembali kasus kekerasan terhadap anak.

Caretaker Mukota IV Kadin Tangsel Dilaporkan ke Polisi Soal Dugaan Penipuan dan Penggelapan

 

“Pihak kami akan terus melakukan penguatan dan juga program-program sosialisasi kita juga bekerjasama dengan pihak kelurahan RT RW dan juga melihat situasi lingkungan,” kata Pilar seperti ditulis, Jumat (21/5/2021).

 

Untuk mengatasi hal itu, Pilar mengaku Pemkot Tangsel punya tim untuk membantu melakukan penyembuhan secara psikologis, penyuluhan trauma healing dan juga rumah singgah.

 

BKAD Kota Tangsel Perkuat Pengelolaan Aset Daerah Melalui Bimtek Pentausahaan Barang Milik Daerah

Kendati begitu, dia mengatakan, kasus kekerasan tersebut menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bersama seluruh elemen.

 

“Kami punya tim untuk pengolahan psikologi, penyuluhan trauma healing, serta rumah singgah untuk penampungan. Menurut saya sudah maksimal tapi kan balik lagi kondisi memang ini adalah PR kita semua,” ungkapnya.

 

Sementara, terkait kasus yang terjadi di Pondok Jagung, Serpong Utara, Pilar mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk membantu pemulihan trauma yang dialami usai menjadi korban yang dilakukan bapak kandungnya.

Hujan Deras Picu Belasan Titik Banjir di Tangsel, Ribuan KK Terdampak

 

“Langkah berikutnya ada penguatan terkait adik (KI) ini. kita sudah koordinasi bersama dengan polres, saat ini sedang ditangani oleh pihak polres untuk melakukan trauma healing. Alhamdulillah tidak ada lebam-lebam di badan anak tersebut,” pungkasnya.

 

Dihubungi terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tri Purwanto menuturkan, sejak Januari 2021, 50 kasus kekerasan terhadap anak terjadi di Kota bertajuk Cerdas Modern dan Religius

 

“Sekitar 50 kejadian. Kasus yang sudah diserahkan ke Kepolisian ada sekitar 20. Lagi berjalan. Banyak juga laporan dari Polda yang dilimpahkan ke P2TP2A , karena masuknya ke wilayah Tangsel,” pungkasnya. (ari)

Loading...
×
×