Bangunan SDN Perigi Baru, Pondok Aren Kota Tangsel tak jelas nasibnya.
Pasalnya, gedung sekolah yang didirikan diatas tanah wakaf untuk pemakaman warga bersama kantor kelurahan itu hingga kini belum dapat lokasi untuk mendirikan bangunan penggantinya.
Wakil Kepala SDN Perigi Baru Suhanda mengatakan, sejak ditempatkan di sekolah 2003 silam dirinya hanya diberitahu bahwa bangunan tempatnya mengabdi didirikan di tanah hibah satu paket dengan kantor kelurahan.
“Waktu saya pertama kali masuk 2003 lalu, saya mendapatkan surat dari Kelurahan Perigi Baru, bahwa tanah ini adalah tanah hibah, satu paket dengan tanah kelurahan. Saya juga sudah mendengar, bahwa sekolah ini berdiri diatas tanah wakaf, yang akan dipergunakan untuk pemakaman warga,” kata Suhanda, Kamis (3/12/2020).
Suhanda menuturkan, SDN Perigi Baru terdiri dari enam kelas dengan jumlah murid 150 siswa.
Hingga kini, dia mengaku belum mengetahui secara jelas lokasi untuk relokasi sekolahnya itu.
“Sekolah ini karena satu paket dengan kantor kelurahan. Jadi, kalo kantor kelurahan pindah, kita juga pengennya pindah. Infonya kan pindah ke Lapangan Joni, di RW 05, tapi kayaknya tanahnya juga ngga akan muat kalo gabung dengan sekolahan,” pungkas Suhanda.
Ketua RT 04/05 Perigi Baru, Pondok Aren, Rochmat mengungkapkan, selama Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) baik tingkat kelurahan, dan kecamatan, usulan untuk relokasi dan pembangunan SDN Perigi Baru belum pernah diusulkan.
“Di Musrenbang kelurahan dan kecamatan, saya ngga pernah denger usulan pembangunan sekolah. Padahal, SDN Perigi Baru itu juga, berdiri diatas tanah wakaf pemakaman. Jadi, ya gimana dunia pendidikan yang penting, justru diabaikan. Tidak pernah diusulkan,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Perigi Baru, Pondok Aren mengatakan akan menguburkan jenazah di halaman kantor kelurahan, karena didirikan di atas tanah wakaf yang peruntukannya untuk pemakaman warga. (ari)
