
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel membantah minimnya anggaran keamana sekolah, yang mengakibatkan maraknya pencurian barang-barang berharga di Sekolah.
Menurut Taryono anggaran untuk pembiayaan sekolah sudah ditanggung oleh dana BOSNAS dan BOSDA.
“Bukan minim anggaran, di tangsel anggaran di sekolah bersumber dari bosnas dan bosda, cukup memadai,” ungkapnya saat dihubungi, Minggu (29/04/2018).
Taryono mengaku pihaknya terus berupaya mengadakan kamera pemantau cctv di lingkungan Sekolah.
“Kami juga sedang terus secara bertahap pengadaan cctv dan sistem yang terintegrasi, sehingga pengamanan di sekolah lebih baik dan termonitor terus.” ucapnya.
Sementara minimnya anggaran tahunan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangerang Selatan (Tangsel), dianggap menjadi salah satu faktor lemahnya fasilitas keamanan di sekolah.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala SDN Perigi 04 Tangsel, Mairih. Menurutnya, minimnya anggaran dikarenakan sedikitnya jumlah murid di sekolahnya.
“Ya namanya juga sekolah di kampung dan hanya memiliki 250 murid, jadi memdapatkan anggarannya sedikit,” ujar Mairih, Sabtu (28/04/2018).
Memang diakuinya, pada anggaran tahun 2018 ini pihak sekolah yang berada di Jalan Pendidikan II, Kelurahan Perigi Lama, Kecamatan Pondok Aren itu tidak memasukan pengadaan kamera pantau CCTV.
“Mungkin pada tahun 2019 atau jika ada anggaran perubahan pada bulan Juni nanti, jika ada dana yang belum terserap bisa dialokasikan untuk pengadaan CCTV, untuk keamana sekolah kita,” tuturnya.
Mairih menyampaikan keluhannya usai terjadi pencurian unit laptop di ruang laboratorium komputer, kata Mairih, kebetulan petugas keamanan sekolah sedang tertidur di rumahnya.
“Ada petugas keamanan kita rumahnya pas disebelah sekolah. Dia rajin menjaga sekolah, sering bolak-balik juga ke dalam sekolah. Tapi jam segitu dia ketiduran,” ungkapnya.
Diketahui, pembobolan ruang komputer di SDN Perigi 04 Tangsel, pelaku mengambil dua dari 10 laptop yang ada. Namun tak lama dari kejadian tersebut, Tim Vipers Polres Tangsel menggagal aksinya. Satu dari dua pelaku tewas ditembak. (den)