DPRD Kota Tangsel mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021, sebesar Rp.3,2 triliun.
Jumlah tersebut disepakati Pemkot dan DPRD Kota Tangsel yang tertuang dalam Rapat Paripurna yang digelar, Selasa (25/11/2020).
Ketua DPRD Tangsel Abdul Rasyid mengatakan, untuk penyusunan APBD mengacu pada Permendagri Nomor 64 Tahun 2020
Kata dia, ada tiga hal yang harus mendapatkan perhatian, pertama berkaitan dengan kesehatan, pemulihan ekonomi dan sosial.
“Setidaknya dalam kas APBD ada tiga hal yang harus juga mendapatkan perhatian salah satunya berkaitan dengan situasi pandemi. Kalau kesehatan itu kan minimal 10%, kemudian kalau pendidikan minimal 20%, jadi kira-kira seperti itu,” kata Abdul Rasyid
Senada dikatakan Wakil Ketua DPRD Mustopa. Kata dia, Hasil pembahasan anggaran telah disetujui bersama APBD 2021 sebesar Rp 3.237 triliun.
Dengan rincian Pendapatan Daerah sebesar Rp,3.076 triliun yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 1.513 triliun, pendapatan transfer Rp 1.466 triliun, pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp 96 miliar dan pembiayaan tahun anggaran 2021 sebesar Rp,160 miliar.
“Rincian anggaran yang telah kami bacakan, dan pembahasan anggaran ini telah disetujui bersama oleh seluruh Anggota DPRD Kota Tangsel,” urainya.
Sementara, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan untuk (fokus) anggaran 2021 bisa tanyakan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) saja, sudah ada kok rinciannya, cukup jelas. Meski begitu, anggaran tahun depan memang sudah berdasarkan kajian dan segala aspeknya. Termasuk apa saja kebutuhan yang harus menjadi skala prioritas.
“Kalau menurut saya sudah ideal. Lantaran apa saja kebutuhannya sudah dihitung dengan matang,” imbuhnya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tangsel Warman Syanudin mengungkapkan, postur APBD 2021 memang diprioritaskan untuk pemulihan ekonomi akibat merebaknya Covid19. Hal tersebut penting dilakukan lantaran seluruh sektor terkena imbas gara-gara virus tersebut. Ekonomi melambat dan sebagainya. Maka itu, skala prioritas yang harus dipenuhi adalah bagaimana menggerakan ekonomi di kalangan masyarakat bawah.
“Maka itu pemkot Tangsel dalam kebijakan di APBD tahun depan memprioritaskan pemenuhan ekonomi agar bisa segera pulih lagi,” ujarnya.
Kemudian, yang juga jadi skala prioritas adalah sektor kesehatan. Menurutnya hal ini penting lantaran kesehatan menjadi hal paling utama dalam keberlangsungan kehidupan. Pemkot Tangsel menjadikan sektor ini salah satu hal yang utama. Apalagi pandemi memang memukul segala sektor, untuk itu kesehatan juga menjadi sesuatu yang paling penting.
“Kemudian juga masalah sosial juga menjadi hal utama dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi. Makanya saya bilang APBD tahun depan sangat ideal lantaran memprioritaskan kebutuhan ekonomi dan sebagainya,” imbuhnya. (adv)