Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel berencana menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka 12 Juli 2021 mendatang.
Belajar mengajar secara langsung di sekolah kembali akan dilaksanakan setelah sekian lama dilakukan secara daring akibat pandemi Covid 19.
Kepala Dindikbud Kota Tangsel Taryono mengatakan, sekolah yang akan mengelar KBM tatap muka dikenakan syarat dan ketentuan.
Kata dia, belajar dan mengajar di sekolah akan dilakukan secara terbatas.
“Dikatakan terbatas karena hanya sekolah yang memiliki aturan ketentuan. Lalu kedua siswa yang hadir dibatasi, kemudian guru yang bisa hadir hanya guru yang sudah divaksinasi,” kata Taryono, seperti ditulis, Rabu (9/6/2021).
Kemudian, sekolah yang akan menggelar KBM, Taryono menuturkan, juga harus menyiapkan sarana prasarana (Sarpras) protokol kesehatan.
Sarpras tersebut, kata dia, akan dievaluasi dan diverifikasi oleh pihaknya bersama Dinas Kesehatan.
“Tentu kesiapan itu akan dievaluasi dan diverivikasi oleh tim baik dari Dindikbud dan Dinkes, nanti akan muncul izin dari dinas bahwa sekolah bisa dibuka,” tuturnya.
Selain itu, dalam KBM terbatas, Taryono mengungkapkan, akan dibagi dua sistem, yakni secara daring dan tatap muka.
Dalam pembelajaran di kelas, kata dia, dibatasi hanya 25 persen dari jumlah murid di satu kelasnya.
“Kita akan mulai dari yang bisa hadir di dalam kelas hanya 25 persen saja, atau jika di kelas 30 orang maka yang bisa masuk hanya sekitar 6 atau 7 murid dengan mekanisme pembagian online dan tatap muka. 25 persen tatap muka 75 persen lewat online,” ungkapnya.
Saat ini, kata Taryono, vaksinasi kepada guru di Tangsel baru mencapai 75 persen.
Jika dalam KBM tatap muka ditemukan kasus Covid 19, dia menegaskan, sekolah tersebut akan ditutup, dan pembelajaran kembali digelar secara daring.
“Jikalau ada kasus Covid-19 di sekolah maka sekolah itu harus tutup kembali dan belajar secara online. Anak belajar maksimal hanya dua hari dalam satu Minggu dan durasi 2 jam,”
“Guru dan tenaga pendidik kalau yang belum vaksin silahkan vaksin di puskesmas terdekat, karena jika tidak vaksin berpengaruh dengan izin sekolah,” pungkasnya. (ari)