Zaman sekarang arus informasi begitu mudah. Apalagi telepon pintar yang tiap bulan keluar mode terbarunya, bikin mudah saja untuk berbagi informasi. Kemudahan tersebut banyak dimanfaatkan sejumlah kalangan, dari pebisnis, pekerja, pengangguran, pejabat, politisi. Tujuannya mereka pakai teknologi memiliki banyak kepentingan. Ada yang sekadar mengisi waktu luang, menyalurkan hobi, mencari cuan, sampai menyapa masyarakat; Itu mungkin bagi politisi yang ingin terus berkomunikasi dengan warga.
Nah, kalau pemanfaatan teknologi, Mustopa rasa-rasanya termasuk kategori yang hobi alias suka. Wakil ketua DPRD Kota Tangerang Selatan ini memiliki channel Youtube sendiri. Namanya Bang Mustopa Channel. Di saluran tersebut aktifitasnya dibagikan. Dari memberikan ceramah, mengajar, reses dan segudang kegiatan lainnya. Hobinya ini digarap serius. Sejumlah tenaga ahli media digandeng agar Youtubenya bisa berkembang dan memiliki dampak yang luas. Bagi Mustopa ketika membuat sebuah konten harus bermanfaat serta miliki efek nyata. Tidak sekadar bikin lalu hilang begitu saja.
“Kalau saya suka dengan yang berbau teknologi. Bisa dikatakan punya passion. Hobi. Makanya kalau ketemu teman-teman media, seperti berada di habitat yang sama. Kan wartawan pasti ikut perkembangan teknologi,” katanya, saat membuka obrolon di ruang kerjanya, akhir Oktober lalu.
Tempatnya berkantor di bilangan Setu termasuk besar. Ukurannya sekira 6 meterx8 meter. Ada tempat rapat, ada menunggu tamu, tempat salat, tempat wudu. Sofanya juga berukuran cukup besar berwarna hitam. Ruang kerjanya nyaman. Pendingin udaranya cukup sejuk. Makanan ringan seperti kue-kue, air mineral, permen, tersedia di meja dengan kaca yang tebal. Jadi cukup nyaman ketika berkunjung ke kantornya sekadar bersilaturahmi. Ia mempunyai sejumlah staf dengan latar belakang pekerjaan. Ada yang mengurus administrasi, mengurus jadwal, hingga tenaga ahlinya yang memberikan masukan-masukan.
Dari interaksi ini rupanya Mustopa termasuk yang terbuka dalam beberapa hal. Termasuk politisi yang banyak mendengar, kemudian ditelaah untuk kemudian didiskusikan. Ia juga orangnya terbuka, menerima siapapun yang datang.
Kembali pada konten youtubenya, ia mengaku tidak ikut-ikutan, tetapi bagian dari ikhtiarnya, bisa menyebarkan dakwah. Selain tentunya juga menyampaikan ide-ide untuk kemudian diimplementasikan supaya ada kepuasan tersendiri. Apalagi ia suka bilang kalau ada ide langsung diterapkan jangan ditunda-tunda. Dalam politik dinamakan momentum yang tak bisa ditunda.
Tak hanya Youtube, kesukaanya ngoceh kini sudah ada tempatnya. Ya, Mustopa yang berlatar belakang tenaga pendidik, sekarang aktif menjadi penyiar radio di Bens Radio. Radio milik budayawan Betawi terkemuka almarhum Benyamin Sueb di Ciputat itu punya program khusus yang menghadirkan Mustopa sebagai co host. Menjadi co host sudah dilakoni sejak beberapa waktu. Biasanya hari Kamis dengan jadwal pagi atau sore hari.
Bicara di radio menjadi pengalaman baginya. Walaupun secara esensi, ada kesamaan dengan bicara di depan khalayak. Kalau radio modelnya komunikasi bisa dua arah karena menghadirkan pendengar untuk memberikan komentar atas tema yang dibahas. Namun hanya audio saja. Maka itu, kerjaan di radio, bisa menjadi saluran udara pria 37 tahun ini. Jangkauannya bahkan bisa lebih luas lagi karena radio menjangkau semua. Apalagi Bens Radio ini termasuk radio berjejaring yang cakupan siarannya bisa dinikmati di seluruh tanah air.
Pendengar di Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, bisa mendengar suara Mustopa. Cakupannya tentu menjadi luas. Ia tidak hanya dikenal di Tangsel saja, tapi tanah air. Apalagi jika tema yang diangkat menarik dan membuat pendengar betah.
“Sudah beberapa kali saya jadi co host bahas sejumlah persoalan. Temanya masih lokal. Isu yang ada di Tangsel. Kemarin narasumbernya orang-orang pemerintahan, seperti walikota Benyamin Davnie, wakil walikota Pilar Saga Ichsan, kepala dinas dan para aktivis. Banyak sejumlah hal yang kita bahas. Temanya ya hal-hal yang sedang hangat saja,” ujarnya.
Menurutnya siaran di radio termasuk mengasikkan karena interaksi sama pendengarnya cukup ramai. Komentar, tanggapannya cukup banyak. Itu menjadi indikasi kalau pendengar cukup kritis atas setiap hal yang dibahas. Apalagi jika topik yang dibahas menarik, interaksinya akan semakin ramai dan seru. Dari radio ini dirinya juga mengaku mendapat banyak hal pelajaran baru yang belum pernah didapat. Itu juga menjadi pemicu untuk bisa terus bekerja lebih baik.
Di tengah obrolan waktu semakin sore. Mustopa mengaku ada kegiatan lain di sejumlah tempat. Dirinya mengajak penulis untuk bisa hadir saat ia bersiaran. “Nanti ngobrol lagi ya. Ane besok ada agenda di Bens Radio. Narasumbernya pak Deden Deni (Kepala Dinas Koperasi dan UKM). Datang saja. Jam 07.00-09.00 WIB,” ujarnya.
Usai mengajak penulis supaya hadir ke Bens Radio, ia bergegas keluar ruangan bersama stafnya. Berjalan beberapa meter dari pintu masuk. Masuk lift. Untuk kemudian turun ke parkiran. Mobil dinas Toyota Corolla sudah terparkir menunggu sang tuannya. Mustopa masuk dan mobil melaju dengan pelan. Rintik hujan menguyur gedung wakil rakyat yang dibangun selama beberapa tahun itu. (Firdaus)