RESPUBLIkA.ID – Tumpukan sampah banyak terlihat di jalan-jalan wilayah Kota Tangsel.
Diantaranya, terlihat di Jalan Raya Serpong, Kamis 11 Desember 2205. Sampah-sampah plastik hingga kayu bekas keranjang buah nampak menumpuk di depan Puskesmas Serpong. Kemudian, tumpukan sampah juga terjadi di area Pasar Ciputat.
Selain itu, sampah warga juga terlihat menumpuk di pedestarian dekat kantor DPRD Tangsel yang baru dibangun.
Truk pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga tak nampak beroperasi atau membuang barang yang diangkutnya ke TPA Cipeucang.
Kondisi tersebut terjadi sejak Senin 8 Desember 2025, usai warga Curug yang tinggal di sekitar TPA Cipucang melakukan aksi dengan mendatangi kantor Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sampah DLH Tangsel, karena kondisi lingkungan mereka telah memburuk.
Sampah yang menggunung disebut warga sudah mendekati rumah-rumahnya, serta air lindi mengalir ke permukiman hingga mengganggu kesehatan.
Sehingga, warga Curug menuntut DLH Tangsel untuk menutup TPA Cipeucang, hingga masalah di wilayah mereka terselesaikan.
Koordinator Sopir Pengangkut Sampah DLH Tangsel, Firda Yoviana mengatakan, tidak diangkutnya sampah-sampah tersebut lantaran tuntutan warga sekitar Cipeucang yang menuntut penutupan tempat pembuangan akhir itu.
Imbasnya, kata Yovi, truk pengangkut tidak dapat membawa sampah warga yang telah menumpuk di jalan-jalan itu.
“Soal sampah yang banyak di jalan itu, karena kita engga bisa buang ke TPA Cipeucang, setelah warga Curug datang ke UPTD, nuntut pembenahan wilayahnya dulu, kalau belum dibenahin, warga nuntut Cipeucang ditutup,” kata Yovi saat dihubungi awak media.
Yovi mengaku bersama timnya telah berusaha mengangkut sampah warga. Tetapi, sampah yang telah diangkutnya itu tetap berada diatas truk dan kembali ke pool kendaraan pengangkut sampah itu.
“Sebenarnya kita sudah berupaya merapihkan, khususnya yang di pinggir jalan, tapi kita tetap engga bisa buang ke Cipeucang, ya truk akhirnya balik ke pool sambil gendong sampah,” ungkapnya.
Dia berharap, warga Curug dapat memberikan kesempatan, agar pihaknya dapat membuang sampah di Cipeucang. Sebab, jika sampah-sampah warga Tangsel tidak bisa dibuang, akan berimbas semakin banyak tumpukan, baik di jalan maupun rumah warga.
“Maksud saya warga Curug kasih kelenggangan lah buat sampah utama di jalur gitu kan, maksudnya masih kita bisa tanganin pelan-pelan Kalau sampah jalur kan. Kasian juga bang namanya orang pada buang sampah di jalur,” pungkasnya.





