Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan masuk dalam sejumlah survei untuk bertarung dalam pilpres 2019. Masuknya nama Anies rupanya cukup mengusik Partai Gerindra yang mengusungnya dalam Pilkada Jakarta lalu. Partai besutan Prabowo Subianto itu mengatakan tidak mendorong Anies menjadi cawapres di Pemilu 2019 mendatang.
“Jadi kami bukan partai yang justru mendorong Anies-Sandi jadi cawapres. Bukan. Kami justru mendorong Anies-Sandi melaksanakan tugasnya selama lima tahun ke depan,” kata Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria di Jalan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (22/10/2017).
Riza menyebut Gerindra menginginkan Anies bisa menyelesaikan amanahnya di Jakarta selama lima tahun. Janji-janji selama kampanye, kata Riza, semoga bisa ditunaikan dengan baik oleh Anies dan Sandiaga.
“Pertama bahwa kami partai yang mengusung Anies-Sandi, kami ingin Anies sandi bisa melaksanakan janji dan amanahnya selama lima tahun. Itu pasti,” tuturnya.
Adapun meningkatnya popularitas Anies di sejumlah survei, Riza memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Meningkatnya elektabilitas Anies disebutnya sebagai dampak yang biasa terjadi karena baru saja dilantik jadi Gubernur DKI Jakarta.
“Kedua tentu Anies-Sandi popularitas pasti akan meningkat. Karena sekarang baru saja dilantik. Dan ke depan akan memenuhi janjinya. Kalau dalam sebulan, bahkan setahun ke depan beliau berdua bisa mewujudkan janji, tentu dengan sendirinya popularitas meningkat,” ujarnya.
Seperti diketahui, Gerindra dengan tegas berkali-kali mengatakan akan kembali mengusung sang ketum, Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Prabowo sendiri sudah menyatakan masih memiliki ambisi sebagai calon presiden.
Nama Anies sendiri muncul di survei Pilpres yang digelar oleh Roda Tiga Konsultan (RTK) dan Polmark. Dalam survei Polmark, Anies meraup angka 2,2 persen jika Pilpres digelar hari ini.
Berikut 10 peringkat persentase suara jika pilpres dilakukan saat ini:
1.Joko Widodo 41,2 persen
2. Prabowo Subianto 21,0 persen
3. Agus Bambang Harimurti 2,9 persen
4. Anies Rasyid Baswedan 2,2 persen
5. Hary Tanoesoedibjo 2,0 persen
6. Gatot Numantyo 2,0 persen
7. Jusuf Kalla 1,9 persen
8. Megawati 1,1 persen
9. Rhoma Irama 1,0 persen
10. Mahfud MD 0,6 persen.
Sumber Detik.com