Untuk Kepentingan Umum

Pemda Harus Bisa Kendalikan Penduduk

CISAUK-Pemda diminta anggota Komisi IX DPR RI Dapil Banten III Siti Masrifah untuk mempunyai formulasi jitu mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Ini lantaran hal tersebut akan menjadi bom waktu seiring bonus demografi pada periode 2020-2035.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat digelar sosialisasi Komunikasi, Informasi, Edukasi Kreatif  tahun 2017 yang dihelat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Kantor Desa Suradita, Cisauk, Kamis (2/11/2017).

Masrifah mengungkapkan, pada medio 1980 jumlah penduduk Indonesia hanya sekitar 135 juta jiwa, jumlah tersebut meningkat drastis hampir dua kali lipat dalam kurun waktu 37 tahun menjadi sekitar 250 juta jiwa.

“Artinya, laju pertumbuhan penduduk harus terus dikendalikan, dan keluarga memiliki peran penting,” ujarnya.

Keluarga diharapkan menjadi ujung tombak untuk mencapai target pemerintah melalui BKKBN dengan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Program tersebut berusaha mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui partisipasi masyarakat menjadi peserta Keluarga Berencana (KB) dan membangun ketahanan keluarga.

“Indonesia dibangun dari keluarga, kalau keluarga sudah sejahtera, semua akan sejahtera,” ujarnya.

Prasyarat menjadi keluarga yang sejahtera, diantaranya mampu merencanakan usia pernikahan, mengatur jumlah anak dan jarak kehamilan, serta mampu mendidik anak dengan baik.

Ia mengingatkan peserta tidak menikahkan anak-anaknya di usia dini karena akan berdampak secara fisik dan mental. Selain itu, orang tua juga ditutut mampu memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan agar mereka menjadi generasi emas pada periode terjadinya bonus demografi.

“Ketahanan keluarga baik secara ekonomi, pendidikan sangat diperlukan. Orang tua harus bisa mendidik  anak-anaknya dengan baik,” tambahnya.

Untuk itu, setiap keluarga dianjurkannya cukup memiliki dua orang anak saja sehingga menjadi peserta keluarga berencana (KB) turut mengatur jarak kehamilan.

“Setiap keluarga cukup dua anak saja, atur jarak kehamilan agar sehat dan ceria,” imbuhnya.

Dua narasumber lainnya, Yeti Rismayati dari BKKBN Banten  dan Sumanta dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang pun turut menyampaikan hal serupa.

“Bonus demografi akan terjadi sekali saja, jika tidak berhasill tingkat kemiskinan akan meningkat,” terang Yeti. (rr/firda)

 

Berita Lainnya
Leave a comment