SERPONG-Pengusaha jasa kontruksi di Tangsel merapatkan barisan. Mereka mendeklarasikan diri sebagai Lintas Asosiasi Jasa Kontruksi (LAJK) yang dideklarasaikan baru-baru ini di kawasan Serpong.
Adapun yang tergabung dalam asosiasi ini antaranya adalah Gapeknas, Aspekindo, Gapkin, Gabpeknas, Aspertanas, Gakindo, Aspeknas, Garansi, Gapeksindo, beberapa anggota Kadin Tangsel Serta HIPMI Tangsel.
Ketua LAJK Eldika Sabda Lubis mengatakan Pembembentukam LAJK untuk menjembatani pengusaha jasa konstruksi untuk melaksanakan pekerjaan di Kota Tangsel. Adapun pengusaha jasa konstruksi asal Kota Tangsel sulit mendapatkan kesempatan dalam pembangunan Tangsel. Selain itu mereka juga mengkritisi Kamar Dagang Industri (Kadin) Kota Tangsel yang akan menggelar pemilihan ketua baru.
“Dibentuknya LAJK ini atas keprihatinan kami melihat sedikit sekali pengusaha lokal jasa kontruksi mendapatkan kesempatan proyek di Tangsel,” katanya.
Sementara banyak perusahaan dari luar Tangsel tak sedikit memperoleh pekerjaan proyek di sini. Tentu ini menjadi satu pertanyaan besar mengapa terjadi demikian. Sejauh ini pengusaha lokal memiliki kemampuan yang cukup baik berikut kelengkapan persyaratan lengkap.
“Selama ini pengusaha kontruksi lokal cukup mumpuni. Semua persyaratan sudah dikantongi tapi kenapa bisa seperti itu,” ujarnya.
Kata dia, ada harapan besar dengan dibentuknya LAJK yang mampu menyambungkan dengan Pemkot Tangsel agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan di daerah Kabupaten Tangerang ini.
“Itulah harapan dari kami supaya kami dapat berpartisipasi dalam kancah pembangunan Kota Tangsel,” ujarnya.
Wakil Ketua LAJK Junaedi mengutarakan dari sekitar 500-an pengusaha kontruksi yang tergabung dalam LAJK belum mencapai 50 persennya mereka mendapatkan proyek di Tangsel. Sementara mereka memiliki kemampuan, kemahiran dan bekerja profesional.
“Jumlah keseluruhan anggota tergabung di LAJK cukup banyak ratusan pengusaha hanya saja yang mendapatkan pekerjaan di lingkungan Pemkot Tangsel tidak tidak terlalu banyak. Ini yang kami lihat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu ia juga mengatakan, dibentuknya LAJK bagian dari kekecewaan atas kondisi Kadin Tangsel yang hingga kini belum juga dilakukan Mukota Kadin. Padahal sudah tiga kali Kadin Provinsi Banten membentuk caretaker, kemudian caretaker membentuk panitia pemilihan ketua.
“Ini sudah berlangsung selama tiga kali tapi tetap saja gagal. Inilah upaya kami untuk mengkompakan kawan-kawan jasa kontruksi,” kata Junaedi yang juga anggota Kadin Tangsel. (firda)