Untuk Kepentingan Umum

Gunung Agung Meletus, Bandara Tetap Beroperasi

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali masih dibuka dan beroperasi dengan normal. Operasional penerbangan di Bandara tersebut belum terdampak letusan dari Gunung Agung pada Sabtu (25/11/2017) sore kemarin.

Berdasarkan laporan dari Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Denpasar, kondisi bandara masih aman. Dari hasil paper test yang dilakukan, juga belum ada tanda – tanda vulcano ash (VA) di seputar bandara.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso mengatakan, kepada segenap penyelenggara layanan penerbangan di Bali, dan sekitarnya untuk tetap waspada. Mengingat ada perkiraan dari VAAC Darwin bahwa arah debu vulkanik menuju Bandara Internasional Lombok Praya (LOP).

“Keselamatan penerbangan harus didahulukan. Jangan memaksakan penerbangan jika memang kondisi berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak memungkinkan untuk operasional penerbangan,” ucapnya.

Agus juga mengingatkan agar pelayanan kepada penumpang tidak diabaikan. Jika terjadi delay, semua harus bekerja sama untuk melakukan pelayanan kepada penumpang sesuai aturan yang berlaku sehingga penumpang tetap nyaman dan tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.

Ia juga meminta pengertian dan kesabaran penumpang jika harus menghadapi delay yang disebabkan faktor alam tidak mendukung operasional penerbangan.

“Cancel dan divert itu keinginan dari masing – masing airline. Namun penanganan penumpang yang di-cancel dari airline sejak tadi malam berjalan lancar. Ada yg diinapkan di hotel, ada yang digeser ke airline lain. Pihak bandara juga sudah menyiapkan bus untuk mengangkut penumpang Terminal Bus Ubung agar bisa melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lain,” kata Agus.

Abu Vulkanis letusan tersebut berada di ketinggian hingga 26.000 ft dan mengarah ke Tenggara dengan kecepatan 10 knots. Berdasarkan hal tersebut status VONA meningkat dari Orange menjadi Red.

Sehingga beberapa ATS route terdampak. Para pilot airlines diwajibkan mengikuti panduan yang diberikan oleh airnav indonesia sebagai operator air navigation.

Selain itu menghadapi adanya musim hujan dan cuaca ekstreem akhir tahun 2017 ini perlu peningkatan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstream dalam rangka persiapan arus penumpang hari raya natal dan tahun baru 2018.

Agus menyatakan Bandara Internasional Lombok ditutup sementara, Minggu (26/11/2017) pukul 17.15 WITA atau 16.15 WIB. Sebab jalur penerbangan ke sana terkena dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Agung di Bali.

Ia menjelaskan bahwa saat ini belum ditemukan abu vulkanik di Bandara Internasional Lombok. Namun, abu vulkanik itu sudah mengelilingi jalur udara yang dilintasi pesawat dari dan menuju bandara tersebut.

“Kami telah memerintahkan pada AirNav dan Kepala Bandara Internasional Lombok agar menutup bandara per 16.15 WIB atau 17.15 WITA sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Penutupan ini dilakukan karena alasan keamanan, ini jadi komitmen kami dari untuk memberi keselamatan pada masyarakat,” ungkapnya.

Menurutnya jalan pesawat menuju Lombok sudah tertutup abu vulkanik. Sehingga pendaratan dari segala penjuru pun sudah tidak memungkinkan.

“Tadi pagi masih bisa karena abu vulkanik belum sampai bandara. Sekarang sudah sampai bandara tapi menggantung di atas,” imbuh Agus.

Agus menambahkan bahwa pada pantauan terkini, letusan tersebut sudah mulai mengandung abu vulkanik. Materi tersebut menyembur dari puncak gunung dan dihembus angin ke arah tenggara, menuju Bandara Internasional Lombok.

“Penerbangan ke Lombok pun dialihkan ke Ngurah Rai dan para penumpang yang ingin ke sana, bisa turun lalu melanjutkan perjalanan menggunakan kapal ferry serta disediakan bus. Untuk biayanya itu bisa dikoordinasikan pengelola bandara dan juga maskapai,” paparnya. (kung/firda)

Berita Lainnya
Leave a comment