Langkah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI dan Polri yang merilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pemilihan Kepala Daerah 2018 baru-baru ini disambut positif.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangun (PPP) M Romahurmuziy menilai, langkah kedua lembaga itu antisipatif agar konflik Pilkada tak terjadi lagi.
“Bahwa apa yang terjadi di DKI juga rawan terulang di beberapa tempat,” katanya, Sabtu (2/12/2017).
Romi menjelaskan, Pilkada 2018 memang hanya diikuti oleh 171 daerah. Namun, Pilkada serentak kali ini tergolong sangat penting karena jumlah pemilih yang terlibat mencapai 87 persen dari pemilih pada Pemilu 2014 lalu.
“Karena lima provinsi penyumbang suara terbesar ikut Pilkada. Jawa Barat, Jateng, Jatim, Sumut, Sulsel,” jelasnya.
Romi mengimbau agar aparat keamanan terus waspada. Pasalnya, jumlah pemilih dalam Pilkada 2018 tidak sebanding dengan jumlah aparat keamanan yang ada.
Tak hanya itu, Romi juga meminta semua pihak untuk terlibat langsung dalam menjaga keamanan gelaran pesta rakyat lima tahunan itu.
“Kita harus meletakkan Pilkada sebgai sebuah perayaan demokrasi. Bukan tempatnya menjadikan Pilkada sarana mencaci, menjatuhkan awan denga segala cara dan kita tidak boleh menggunakan pilkada sebagai ajang meningkatkan eskalasi ketegangan diantara saudara sebangsa setanah air,” tandasnya.
Sumber: Rmol.com