
Komisi Pemilihan Umum Kota Tangerang Selatan (Tangsel) targetkan 18.985 rumah dalam pendataan coklit serentak seluruh Indonesia yang jatuh pada Selasa (17/04/2018) mendatang.
“Tahapan pemutakhiran data ini akan dilakukan mulai dari Selasa besok sampai dengan 16 Mei mendatang. Nantinya petugas coklit akan melakukan pemutakhiran dari pintu ke pintu,” ujar Ketua KPU Kota Tangsel Muhammad Subhan, Senin (16/04/2018) dalam konferensi pers di Kantor KPU Tangsel, Serpong.
Untuk teknisnya seluruh KPU se Indonesia akan memulai melakukan coklit. Mendatangi rumah-rumah pemilih secara langsung. Yang nantinya juga melibatkan anggota KPU RI, KPU Provinsi, KPU Kabupaten atau Kota, PPK, PPS, serta Pantarlih (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih).
“Ini adalah program prioritas kami. Sebab ini kegiatan spektakuler secara serentak. Karena itu setiap partanlih minimal sudah melakukan pendataan sedikitnya lima rumah. Sehingga nantinya bisa didaftarkan untuk peraihan rekor muri. Karena ink tujuan KPU juga,” ujarnya.
Subhan mengakui bahwa masyarakat masih banyak yang belum mengetahui adanya pendataan coklit itu. Karenanya membutuhkan sosialisasi agar masyarakat bisa menyiapkan beberapa persyaratan yang diperlukan untuk melakukan coklit pemilih.
“Karena itu kami menyampaikan supaya masyarakat menyiapkan surat kependudukan seperti KTP-el dan kartu keluarga. Supaya ketika partanlih datang semua pendataan bisa segera dilakukan,” kata dia.
Sementara di tempat yang sama Anggota KPU Tangsel Bambang Dwitoro menjelaskan jika ada perbedaan proses pendataan pada tahun ini daripada sebelumnya. Yakni diperbolehkannya pendataan melalui video call.
“Hal ini dilakukan karena adanya beberapa masayarakat yang tidak ada di rumah. Sehingga diperbolehkan video call. Demi mengumpulkan data secara maksimal,” ujarnya.
Diketahui KPU Kota Tangsel sudah menyiapkan personil coklit sebanyak 3.905 orang. Yang terdiri dari 3.797 pantarlih, 162 orang PPS, 21 orang PPK dan KPU Kota Tangsel 5 orang. Pendataan ini akan dilakukan selama 30 hari penuh.
Terakhir sebagai informasi, petugas coklit akan menggunakan seragam berupa topi partanlih, pakaian seragam hitam dan tag nam. Serta sebuah ban lengang di sebelah kanan bertuliskan partanlih. (den/firda)