
Perawatan kulit adalah prosedur perawatan yang dilakukan untuk memelihara kesehatan kulit dan mengatasi berbagai masalah kulit pada wajah. Jenis perawatan ini merupakan salah satu prosedur yang paling umum dan dapat dilakukan secara rutin, baik di rumah maupun di klinik estetika atau rumah sakit.
Kulit merupakan salah satu organ pada tubuh manusia. Sebagai lapisan terluar tubuh, kulit memiliki tugas utama untuk melindungi tubuh dari perubahan suhu, mikroorganisme, radiasi dan paparan bahan kimia, serta tekanan dari luar tubuh. Selain itu, kulit juga berfungsi sebagai indra peraba dan pengendali berbagai aspek fisiologi tubuh manusia, seperti menyesuaikan suhu dan menjaga keseimbangan cairan tubuh melalui keringat.
Perawatan kulit sejak dini sangat penting dilakukan untuk memelihara dan merawat fungsi serta keremajaan kulit. Selain itu, perawatan kulit juga memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Meningkatkan tampilan kulit wajah.
- Mengobati dan meringankan gangguan yang terjadi pada kulit wajah.
- Mencegah masalah yang mungkin terjadi di masa depan, seperti keriput atau kanker kulit.
Indikasi Perawatan Kulit
Meski dapat dilakukan sebagai tindakan pemeliharaan kesehatan kulit, namun ada beberapa kondisi khusus yang menyebabkan seorang pasien memerlukan perawatan kulit, antara lain:
- Jerawat atau bekas jerawat.
- Komedo (hitam atau putih).
- Kerutan akibat penuaan (keriput).
- Kelainan pigmen berupa hipopigmentasi atau hiperpigmentasi, misalnya melasma atau bercak hitam.
- Pori-pori besar.
- Kulit wajah kusam.
- Rosacea.
- Tahi lalat.
- Kutil.
- Bekas luka pada wajah.
Tipe Kulit Wajah
Kondisi kulit umumnya tergantung pada tingkat kelembapan, kelembutan, dan sensitivitas kulit. Namun, kondisi ini dapat berubah seiring pertambahan usia, kondisi lingkungan, dan jenis perawatan rutin yang dilakukan. Jenis kulit terbagi menjadi beberapa tipe, antara lain:
- Tipe kulit normal, yaitu kondisi kulit wajah yang memiliki kandungan air dan minyak (sebum) yang seimbang, sehingga kulit tidak terlalu kering dan tidak terlalu berminyak. Tipe kulit normal umumnya tidak memiliki terlalu banyak masalah, dengan pori-pori yang hampir tidak terlihat, dan tampak sehat bercahaya.
- Tipe kulit kering, yaitu kondisi kulit wajah yang menghasilkan minyak lebih sedikit dibandingkan kulit normal. Kadar minyak yang sedikit menyebabkan kulit wajah mudah terkelupas karena tidak mampu mempertahankan kelembapannya. Meski pori-pori pemilik kulit kering hampir tak terlihat, namun tipe kulit kering cenderung mudah terlihat kusam dan kasar. Pada kondisi yang terlalu kering, maka kulit dapat terasa gatal dan mudah meradang.
- Tipe kulit berminyak, yaitu kondisi kulit wajah yang memproduksi minyak berlebih dibandingkan kulit normal. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal, antara lain faktor keturunan, kondisi hormon, dan pengaruh lingkungan seperti faktor cuaca. Tipe kulit berminyak ditandai dengan ukuran pori-pori yang lebih besar, kulit tampak mengilap, serta lebih rentan berkomedo atau berjerawat.
- Tipe kulit kombinasi, yaitu kondisi kulit wajah yang normal atau kering di beberapa bagian wajah dan berminyak pada bagian wajah lainnya (biasanya pada hidung, dahi, dan dagu). Tipe kulit ini ditandai dengan pori-pori yang terlihat lebih besar, berkomedo, dan mengilap.
- Tipe kulit sensitif, yaitu jenis kulit wajah dengan tingkat kepekaan (sensitivitas) tinggi. Kondisi ini terjadi karena fungsi penghalang alami kulit melemah, sehingga mudah mengalami gangguan yang timbul sebagai reaksi terhadap beragam faktor pemicu, seperti perubahan cuaca, stres, perubahan hormon, hewan peliharaan, debu, hingga bahan kimia. Karena itu, pemilik kulit sensitif perlu lebih berhati-hati dalam memilih produk dan tindakan perawatan kulit. Tipe kulit sensitif ditandai dengan kulit yang mudah memerah, gatal, dan kering.
Peringatan:
Sebelum pasien menjalani perawatan kulit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dikonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu untuk mencegah risiko yang mungkin terjadi atau hasil yang kurang memuaskan. Peringatan mungkin berbeda tergantung jenis perawatan kulit yang akan dijalani pasien, namun hal yang umumnya perlu dilakukan, antara lain:
- Beri tahu dokter jika memiliki alergi terhadap obat-obatan dan bahan atau larutan kimia yang digunakan selama prosedur perawatan.
- Beri tahu dokter jika memiliki riwayat peradangan kulit, seperti rosacea, psoriasis atau eksim atopik.
- Beri tahu dokter jika memiliki riwayat penyakit sedang mengalami infeksi yang disebabkan bakteri, virus, atau jamur.
- Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat-obatan khusus wajah, terutama isotretinoin, dan obat-obatan yang meningkatkan risiko perdarahan, seperti aspirin dan ibuprofen, setidaknya 10 hari sebelum prosedur.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit autoimun atau sistem kekebalan tubuh yang rendah.
- Beri tahu dokter jika memiliki luka terbuka atau keloid (bekas luka berupa jaringan parut).
- Beri tahu dokter jika baru menjalani operasi di sekitar bagian wajah dalam kurun waktu 2 bulan.
Beberapa jenis perawatan kulit, seperti mikrodermabrasi dan laser, mungkin tidak disarankan bagi orang dengan warna kulit gelap, karena berisiko menimbulkan perubahan pigmentasi kulit.
Sebelum Perawatan Kulit
Sebelum pasien menjalani perawatan kulit wajah, pasien akan melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit atau dokter ahli estetika. Dokter akan menanyakan dan menelusuri tentang keluhan masalah kulit yang dialami pasien, riwayat penyakit kulit yang pernah dialami, dan hasil yang diinginkan.
Selanjutnya, dokter akan memeriksa kondisi kulit pasien beserta gangguannya. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mengidentifikasi jenis kulit pasien dan menentukan jenis perawatan kulit wajah yang sesuai.
Setelah pasien menjalani proses pemeriksaan, dokter akan menjelaskan tentang prosedur perawatan kulit yang akan dilakukan dan hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut, berikut dengan risiko perlu diwaspadai pasien.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan pasien sebelum menjalani perawatan kulit wajah, antara lain:
- Hindari paparan sinar matahari secara langsung selama beberapa minggu sebelum menjalani prosedur perawatan kulit wajah. Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko perubahan pigmentasi pada kulit wajah.
- Hindari penggunaan obat-obatan perawatan wajah yang dapat menyebabkan pengelupasan kulit wajah selama beberapa hari sebelum perawatan.
- Hindari prosedur perawatan kecantikan, seperti pijat, lulur, atau masker wajah serta menghilangkan bulu di wajah (waxing), setidaknya seminggu sebelum perawatan.
- Hindari merokok setidaknya 2 minggu sebelum dan setelah menjalani perawatan kulit, karena merokok dapat menghambat proses penyembuhan.
- Untuk pasien yang memiliki riwayat infeksi herpes di sekitar mulut, dokter akan memberikan obat antivirus untuk dikonsumsi sebelum dan setelah prosedur perawatan untuk mencegah infeksi kembali terjadi.
- Melepas seluruh perhiasan dan membersihkan rias wajah yang mungkin sedang digunakan dengan air dan sabun.
- Mengajak anggota keluarga atau kerabat untuk menemani dan mengantarkan pasien pulang ke rumah. Hal ini dilakukan karena beberapa prosedur perawatan kulit wajah menggunakan obat penenang, seperti peeling kategori sedang atau berat.
Untuk beberapa tindakan perawatan, seperti intensed pulse light (IPL) dan mikrodermabrasi, dokter mungkin akan mengambil foto wajah pasien terlebih dahulu sebelum perawatan dilakukan.
Prosedur Perawatan Kulit
Perawatan kulit wajah umumnya bervariatif dan disesuaikan dengan kondisi dan gangguan pada kulit wajah yang dimiliki dan dialami oleh pasien. Beberapa jenis perawatan kulit wajah, antara lain:
- Facial. Ini merupakan salah satu jenis perawatan kulit wajah yang dilakukan melalui beberapa langkah, seperti pembersihan (cleansing), penguapan (steaming), pengelupasan kulit dengan scrub (exfoliation), pengangkatan jerawat dan komedo (extraction), pemijatan (facial massage), pemakaian masker wajah (facial mask), serta penggunaan serum, pelembap (moisturizer), toner, dan tabir surya jika facial dilakukan pada siang hari.
- Peeling, adalah prosedur perawatan kulit yang dilakukan dengan menggunakan larutan kimia untuk mengangkat atau menghilangkan sel kulit mati.
- Kauterisasi wajah, adalah salah satu jenis prosedur perawatan kulit wajah untuk mengatasi luka atau mengangkat lesi pada jaringan kulit wajah. Prosedur perawatan ini merupakan bagian dari bedah elektrik yang dilakukan dengan menggunakan instrumen logam menyerupai pensil untuk mengalirkan arus listrik berfrekuensi tinggi yang menimbulkan panas, ke area kulit wajah yang akan menjalani perawatan. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk menangani kutil wajah dan skin tag (daging tumbuh).
- Laser. Ini merupakan jenis terapi perawatan kulit wajah menggunakan sinar laser yang telah ditentukan panjang gelombangnya untuk mengangkat sel dan lapisan kulit mati serta meremajakan kulit. Perawatan laser juga dilakukan untuk mengurangi keriput, bekas jerawat, dan garis halus pada wajah. Selain itu, laser juga dipakai untuk menghilangkan bulu. Perawatan laser dapat menggunakan dua jenis laser, yaitu karbon dioksida dan erbium.
- Intense pulse light (IPL), yaitu salah satu jenis terapi perawatan kulit wajah dengan menggunakan alat yang memancarkan gelombang cahaya berintensitas tinggi. IPL dilakukan untuk mengatasi berbagai gangguan pada kulit wajah, seperti bekas luka, bekas jerawat, rosacea, bintik penuaan, kerusakan kulit wajah akibat sinar matahari, dan untuk menghilangkan bulu.
- Mikrodermabrasi. Ini merupakan salah satu jenis prosedur perawatan kulit wajah untuk memperbarui tekstur dan warna kulit, serta membantu menghilangkan kerutan, garis halus, bintik akibat penuaan, melasma, atau kerusakan kulit akibat sinar matahari. Mikrodermabrasi dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang memiliki permukaan kasar untuk mengampelas lapisan luar kulit, guna memancing pertumbuhan kulit yang lebih halus dan tidak bergelombang.
- Radiothermoplasty (thermage), yaitu metode perawatan wajah untuk mengencangkan dan memperbaiki kontur atau garis halus pada wajah dan leher. Metode ini dilakukan dengan menggunakan gelombang radio yang dapat menghasilkan suhu panas guna mengencangkan jaringan dan struktur kulit, sehingga lapisan kulit tidak perlu melalui proses pengelupasan. Thermage dapat dilakukan pada semua jenis kulit.
Setelah Perawatan Kulit Wajah
Dokter biasanya memperbolehkan pasien pulang dan melanjutkan aktivitas seperti biasa setelah menjalani perawatan kulit. Dokter juga akan memberikan instruksi khusus yang harus dijalani pasien selama menjalani masa pemulihan di rumah, sesuai dengan perawatan kulit yang dilakukan. Dengan tujuan membantu proses penyembuhan dan memaksimalkan hasil yang ingin dicapai.
Pasien mungkin akan mengalami kemerahan dan pembengkakan selama beberapa hari atau minggu sesuai kondisi kulit dan jenis perawatan yang dilakukan. Sensasi terbakar dan berdenyut pada area kulit juga mungkin dialami pasien yang menjalani peeling dan mikrodermabrasi.
Pasien dianjurkan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dengan menggunakan tabir surya dan menutupi area kulit yang telah menjalani perawatan. Hal ini dilakukan karena lapisan kulit baru masih rentan terhadap sinar matahari. Untuk mengatasi gangguan yang terjadi pada area kulit, dokter akan menganjurkan pasien untuk menggunakan salep pelindung, seperti petroleum jelly, dan kompres es untuk meredakan rasa perih dan sensasi terbakar yang mungkin dialami.
Beberapa jenis perawatan kulit wajah, seperti IPL dan peeling, mungkin membutuhkan perawatan berulang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Perawatan ulang tersebut umumnya dilakukan dengan jeda waktu sekitar 1 bulan.
Apapun jenis kulit yang dimiliki, berikut ini adalah beberapa cara untuk merawat kulit agar tetap dalam kondisi terbaik, antara lain:
- Lindungi kulit dari paparan sinar matahari secara langsung dengan menggunakan tabir surya yang mampu menghambat sinar ultraviolet.
- Gunakan pakaian yang menutupi kulit, seperti kemeja lengan panjang, topi dan kacamata ketika keluar rumah.
- Hindari merokok karena dapat mengganggu keremajaan kulit.
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi, serta perbanyak konsumsi cairan.
- Bersihkan kulit secara lembut setiap hari dengan menggunakan sabun yang sesuai dengan kondisi kulit.
- Hindari menggunakan riasan wajah (make up) ketika akan tidur.
- Gunakan pelembap kulit secara rutin.
- Hindari stres karena dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif dan berjerawat.
Risiko Perawatan Kulit
Perawatan kulit wajah merupakan prosedur yang aman dilakukan, meski ada beberapa risiko efek samping yang mungkin dialami sebagian pasien, antara lain:
- Reaksi alergi terhadap obat-obatan, bahan, atau larutan kimia tertentu yang digunakan selama prosedur perawatan.
- Infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Terutama jika ada bekas luka pada area yang dilakukan perawatan.
- Bekas luka. Meskipun jarang terjadi, beberapa metode perawatan kulit wajah, seperti peeling dan laser, dapat menyebabkan bekas luka atau jaringan parut. Dokter mungkin akan memberikan antibiotik dan kortikosteroid untuk mengurangi tampilan bekas luka pada wajah.
- Peradangan. Beberapa metode perawatan kulit wajah, seperti laser dan mikrodermabrasi, berisiko menyebabkan kulit wajah mengalami peradangan. Peradangan umumnya ditandai dengan kulit memerah, membengkak, dan gatal.
- Perubahan warna kulit. Perawatan kulit wajah, seperti laser dan peeling, dapat menyebabkan area kulit wajah yang menjalani perawatan menjadi lebih gelap (hiperpigmentasi) atau lebih terang (hipopigmentasi) dibandingkan kulit di sekitarnya. Kondisi ini dapat bersifat permanen, namun bisa dicegah dengan penggunaan tabir surya secara rutin selama proses penyembuhan.
Agar perawatan kulit yang dijalani efektif dan memberi hasil yang diharapkan, konsultasikan dahulu dengan dokter kulit. Hindari menjalani perawatan kulit pada layanan kecantikan tanpa pengawasan dokter. Rutin lakukan perawatan kulit di rumah sesuai anjuran dokter, agar kesehatan kulit senantiasa terjaga. (den)