Untuk Kepentingan Umum

Puspiptek Kembangkan e-Voting, Nyoblos Lebih Mudah

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) saat ini tengah mengembangkan e voting.

Yakni sebuah teknologi baru yang akan digunakan untuk pesta demokrasi.

 Nantinya pemilih tinggal memencet tombol di TPS serta hanya menunjukkan KTP saja untuk bisa berpartisipasi dalam pemilu.

Dengan adanya e voting ini juga diharapkan akan meminimalisir terjadi kecurangan serta mempemudah akses dalam pencoblosan.

“Sekarang terus dikembangkan agar bisa semakin sempurna.

Jika bisa diterapkan akan sangat baik dalam perkembangan demokrasi di tanah air.

Soalnya akan kian mempermudah dalam pencoblosan,” kata Kepala Puspiptek Sri Setiawati saat memberikan keterangan pers di sela-sela Puspiptek Inovation Festival (PIF) 2018, di Gedung TMC, Tangsel, kemarin.

Sri menerangkan e Voting sudah diterapkan dalam pemilu di Jawa Tengah.

Uji coba tersebut diharapkan bisa kian memperbaiki kekurangan dalam teknologi ini.

Meski demikian, ia belum berani memasang target kapan teknologi ini bisa diterapkan dalam pemilu.

Namun jika melihat perkembangan bisa saja dalam waktu dekat bisa digunakan.

“Kita inginnya secepatnya bisa digunakan. Tetapi kan banyak proses yang harus dilalui.

Ini penting untuk ke depannya agar teknologi ini dapat dipakai dengan baik,” ujarnya.

Selain bicara e voting, Sri juga menerangkan tentang PIF 2018 yang merupakan ajang untuk memperkenalkan teknologi, membudayakan kecintaan terhadap iptek serta inovasi.

 Gawean ini akan berlangsung hingga 30 September mendatang.

“Ini kegiatan rutin untuk memperkenalkan teknologi terbaru kepada masyarakat.

Ada banyak manfaat dari kegiatan ini. Saya harap masyarakat dapat memanfaatkan dengan sebaik mungkin,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, Puspiptek sebagai pusat penelitian terpadu dan National Science and Tehnology Park, memiliki berbagai fasilitas riset, dengan didukung oleh tenaga-tenaga peneliti dan perekayasa yang mumpuni di bidangnya.

Telah banyak produk-produk hasil riset yang dihasilkan, bahkan telah masuk ke dalam tahap komersialisasi.

Sementara itu Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, mengatakan  terus mendorong agar komunitas iptek mendekatkan diri kepada masyarakat.

Baik masyarakat industri, pelaku UKM, generasi muda,  Serta masyarakat pada umumnya.

Karena pada dasarnya, para pelaku iptek sesungguhnya dituntut untuk berkontribusi aktif dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh industri dan masyarakat melalui pendekatan iptek dan inovasi.

“Maka itu dengan sering berinteraksi, para pelaku iptek akan menjadi tahu permasalahan-permasalahan yang perlu dibantu penyelesaiannya,” imbuhnya. (firda)

Berita Lainnya