Untuk Kepentingan Umum

Bedolan Pamarayan Ajang Promosi Pemkab Serang

Pamarayan dikenal dengan bendungan, yakni saluran irigasi sepanjang ratusan meter yang dilengkapi dengan 10 pintu air berukuran raksasa.

Diameter setiap pintu hampir 10 meter lebih, yang merupakan bangunan utama. Selain itu juga memiliki dua menara yang terletak di sisi kanan dan kiri bendungan.

Setidaknya ada 20 as kopel berdiameter sekitar tujuh sentimeter dan panjang 1,5 meter sebagai penghubung roda gigi di setiap pintu air.

Sarana pengairan untuk lahan pertanian itu, dibangun tahun 1901 sesuai dengan almanak yang tertera pada salah satu pintu air.

Bendungan Pamarayan merupakan salah satu peninggalan arsitektur masa kolonial Belanda di Banten yang masih kokoh berdiri.

Dari peninggalan sejarah yang mencatat kejayaan pembangunan di sektor pertanian tersebut, terdapat tradisi “Bedol Pamarayan” atau yang dalam dua tahun terakhir ini dihidupkan kembali dengan nama “Bedolan Pamarayan”.

Bedol Pamarayan dilakukan setiap tanggal sepuluh bulan sepuluh setiap setahun sekali. Tradisi tersebut dimulai sejak zaman Belanda, untuk mencitrakan bahwa bendungan ini adalah milik rakyat.

Bedolan Pamarayan yang di masa lampau menjadi pesta para petani saat memasuki musim tanam, kini menjadi pestanya warga Kabupaten Serang dalam merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Serang.

”Rangkaian acara Bedolan Pamarayan dimulai 11 Oktober, diawali dengan gerakan sadar wisata Kabupaten Serang (Gersang). Kegiatannya bersih-bersih lingkungan bersama kelompok sadar wisata, pemuda, kang nong, komunitas peduli wisata, dan masyarakat,” kata Kepala Seksi Promosi Pariwisata pada Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang, Marisca Theresia.

Tahun ini, dia berharap Bedolan Pamarayan lebih meriah dari tahun sebelumnya.

 ”Harapannya tentu lebih banyak pengunjungnya, kalau tahun kemarin 1. 000 orang lebih, tahun ini diharapkan lebih meriah,” katanya.

Untuk mengenalkan acara tersebut ke daerah luar, juga diundang perwakilan dari daerah lain. Di antaranya Dinas Pariwisata dari tujuh kabupaten/kota di Banten dan Kementerian Pariwisata.

”Dari bagian hulu dan hilir kami undang. Kemudian, rencananya juga kami akan undang beberapa kedutaan besar, minimal mereka kan mengajak warga luar negerinya untuk menyaksikan acara bedolan, jadi acara ini bisa go internasional,” katanya. (eni/firda)

Berita Lainnya