
Jenazah Hesti Nuraini, korban pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 asal Kabupaten Blitar dimakamkan usai salat Jumat, di TPU Jurang Mangu Timur Kecamatan Pondok Aren, Jumat (09/11). Hesti merupakan warga Kelurahan Kalipang, Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar, namun sudah lama tinggal di Tangsel.
Sepupu Hesti, Tomi Gandi mengatakan keluarga sudah memutuskan kalau Hesti dimakamkan di Jurang Mangu, Kecamatan Pondok Aren, karena selama ini korban memang tinggal di sana. “Keluarga sudah musyawarah kalau jenazah (Hesti) akan dimakamkan di Jurang Mangu, Jakarta,” kata Tomi, Jumat (9/11).
Hesti meninggalkan suami dan dua anak. Hesti tinggal di Tangsel bersama keluarga, sedangkan orang tuanya tinggal di Kelurahan Kalipang Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Rumah di Blitar hanya ditinggali ayahnya, Ahmad Cuk Yuseno.
Saat hendak dimakamkan, tampak rekan sejawat korban terlihat banyak mendatangi rumah duka di Jalan Menteng Blok A13 Nomor 2, Jurang Mangu Timur. Kesehariannya Hesti merupakan Kepala Seksie Pengawasan dan Konsultasi di Kantor Pajak Pratama (KPP) Bangka.
“Sebelum kejadian enggak ada firasat aneh. Anak saya biasa pamit pas hari Minggu,” kata Ahmad Cuk Yuseno, ayah kandung korban.
Hesti merupakan putri kedua pasangannya, bersama Yayuk, dia dikenal sebagai anak yang cerdas sejak semasa sekolah dahulu.
“Dia sudah dua tahun dinas di Bangka, sebelumnya pendidikan di STAN,” ucap Yuseno.
Yuseno mengaku ketika ada kabar Hesti ikut jadi korban pesawat Lion Air, dia langsung meluncur ke Jakarta. Korban biasa pulang ke Blitar setahun sekali.
“Dia pulang ke Blitar saat momen Hari Raya Idul Fitri. Saat pulang ke Blitar, Hesti juga sering bersilaturahmi dengan para tetangga,” tuturnya.
Sebelumnya, pada Jumat pagi (9/11), jumlah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 registrasi PK LQP yang telah teridentifikasi sebanyak 71 orang. Dengan begitu, masih ada 118 orang yang belum teridentifikasi. Hasil identifikasi ini dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangannya, mengatakan, pada Kamis (8/11), tim DVI Polri mengumumkan hasil identifikasi 20 jenazah, tepatnya pukul 20.30 WIB setelah ada kecocokan hasil tes forensik dan antemortem dengan data DNA yang sebelumnya sudah diberikan pihak keluarga kepada tim DVI POLRI.
Jenazah tersebut atas nama Tri Haszka Hafidzi, Inayah Fatma Kurnia Dewi, Hesti Nuraini, Junior Pribadi, Mery Yulyanda, Yunita, Daryanto, Arif Yustian, Denny Maulana, Shintia Melina, Tan Toni, Indra Bayu Aji, Linda, Filzaladi, Ary Budiastuti, Wendy, Hasnawati, Dolar, Abdul Efendi, dan Hedy.
“Lion Air secara resmi menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga melalui upacara yang berlangsung di Rumah Sakit Bhayangkara R. Said Sukanto (RS Polri),” lanjutnya.
Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi, tepat 13 menit setelah mengudara. Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu. (den)