Untuk Kepentingan Umum

Ribuan Tukang Ojek di Tangsel Menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat menghadiri acara BPJS Ketenagakerjaan, Rabu (21/11/2018) di Hotel Grand Zuri, BSD Tangsel.

Program Penggerak Jaminan Sosial Nasional (Perisai) yang diluncurkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan telah berdampak kepada warga Tangerang Selatan, sebanyak 13.000 tukang ojek di Tangsel telah mendaftarkan diri dan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dari sektor pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU).

“Berbagai pertemuan-pertemuan sudah kami lakukan, dengan ojek sudah melakukan pertemuan, 13.000 masuk (menjadi peserta),” kata Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat ditemui, Rabu (21/11/2018) di Hotel Grand Zuri BSD, Serpong.

Benyamin mengungkapkan bahwa pemerintah juga akan menyasar seluruh sektor ekonomi masyarakat dan pelaku ekonomi informal dalam program BPJS Ketenagakerjaan ini.

“Jumlah Masyarakat yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan bukan sebagai penerima upah/kalangan Informal totalnya sejumlah 19.215 orang, dengan rinciannya sebagai berikut, 13.000 Orang Online Driver, 2000 para Atlet, sisanya para pedagang kecil, terus semua pelaku ekonomi di Tangerang Selatan akan kita dorong untuk mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan,” tuturnya.

Benyamin juga menambahkan bahwa Pemkot Tangsel telah menerbitkan peraturan yang tercantum dalam Keputusan Walikota untuk internal pemerintah juga terus melakukan sosialisasi untuk mendorong warganya mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan.

“Kita juga sudah membuat surat edaran kepada perusahaan dan para pelaku ekonomi untuk mengikut sertakan karyawannya,” jelasnya.

Menurut Benyamin usia produktif di Tangsel berdasarkan informasi yang ia peroleh yakni 63 persen dari 1,4 juta penduduk Tangsel, kemudian kata Benyamin, pelaku ekonomi di Tangsel didominasi oleh sektor Tersier.

Berdasarkan pengamatannya itu, Benyamin berharap seluruh pelaku ekonomi dalam mikro dan StarUp di Tangsel mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan.

“Saya berharap 70 sampai 80 persen pelaku mikro dan StarUp menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” tutupnya. (den)

Berita Lainnya