Untuk Kepentingan Umum

Gencarkan Kampung KB, Ini Target BKKBN Banten

Nafis, Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Perwakilan BBKBN Provinsi Banten

Meski telah berhasil menekan laju petumbuhan penduduk selama 18 tahun terakhir sejak Provinsi Banten berdiri pada tahun 2000, namun laju pertumbuhan penduduk Banten masih menempati urutan kelima nasional pada Juni 2018 ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten, hingga Juni 2018, jumlah penduduk Banten mencapai 12,7 juta jiwa.

Angka tersebut menempati posisi provinsi dengan populasi terbanyak kelima di Indonesia, setelah Jawa Barat (18,37 persen), Jawa Timur (14,91 persen), Jawa Tengah (13,01 persen) dan Sumatera Utara (5,44 persen).

Sementara, berdasarkan luas wilayahnya yang hanya sekitar 10 ribu kilometer persegi, populasi penduduk Banten pun semakin sesak, karena laju pertumbuhan penduduknya mencapai 1,94 persen. Angka ini masih diatas rata-rata nasional sebesar 1,19 persen.

Menyikapi data tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Banten memiliki beberapa kiat, diantaranya dengan gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

“Sosialisasi ini bagian dari upaya mengedukasi masyarakat terkait KKBPK. Dengan literasi kependudukan ini, bukan semata-mata masyarakat saja yang menjadi target, tetapi juga pemangku kepentingan lainnya,” ungkap Nafis, Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Perwakilan BBKBN Provinsi Banten disela-sela acara Sosialisasi dan Pengembangan Program Lini Lapangan Kampung KB Bersama Mitra Tahun 2018 di Kelurahan Perigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Kamis (13/12/2018).

Lanjut Nafis, dengan terus melakukan sosialisasi, pihaknya berharap peserta KB di Banten terus meningkat. Sementara kondisi saat ini, kata dia, terjadi tren menurunnya peserta KB di wilayah perkotaan di Banten. Lain halnya dengan peserta di wilayah pedesaan yang relatif meningkat.

“Karenanya, sosialisasi hari ini pun menyasar kelompok masyarakat perkotaan di Tangsel ini. Karena kami ingin meningkatkan lagi jumlah peserta KB di wilayah perkotaan di Banten,” tambahnya.

Selain program KB, lanjut dia, dalam KKBPK BKKBN, target penduduk yang harus diadvokasi adalah kelompok remaja melalui program Generasi Berencana (GenRe). Yeti menyebut, jumlah penduduk Banten saat ini sebagian besar adalah usia produktif, yang terbagi dalam kelompok umur yang sebagian besar juga remaja atau kelompok umur 10 sampai 24 tahun.

“Segmen remaja ini bagian dari program pembangunan keluarga. Melalui GenRe, kita terus melakukan advokasi dengan PIK-Remaja (Pusat Informasi dan Konseling Remaja),” imbuhnya.

Selain itu, kata dia, program KB juga harus semakin ditingkatkan di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini. Karena kemudahan mengakses layanan kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) semestinya memacu masyarakat memanfaatkan berbagai layanan KB di pusat layanan kesehatan yang tersedia.

“Selain mengendalikan pertumbuah penduduk, sasaran dari KKBPK adalah meningkatkan kualitas keluarga, itu target BKKBN,” tandasnya.

Berita Lainnya