
Dua jenazah warga asal Kota Tangerang Selatan, Rumisih 44 (Ibu) dan Nidaul Husna 16 (anak) tiba di rumah duka di RT07/09 kelurahan Serua, kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Senin (24/12/2018).
Keduanya merupakan anggota keluarga dari Matori, yang merupakan bagian dari 15 orang warga perumahan Bukit Nusa Indah, Ciputat yang berangkat ke Pantai Carita, Banten pada Sabtu 22 Desember 2018 pagi.
Tangis kesedihan begitu dirasakan oleh keluarga, tetangga dan teman-teman sekolah Nida di Pondok Pesantren Madinatunnajah, saat jasadnya diangkat dari mobil jenazah.
Adik kandung korban Rumisi, Kamari, mengatakan jasad kedua keluargannya itu akan langsung di mandikan, untuk segera disalatkan dan di makamkan.
“Ini segera kami mandikan, agar bisa cepat di salatkan dan di makamkan. Pemakamannya nanti sedang dirundingkan,” ucap Kamiri, Senin (24/12/2018) di rumah duka.
Kamiri menerangkan, Matori pergi bersama istrinya Rumisih dan Nida, ke Pantai Carita untuk berlibur.
Atas insiden itu, Rumisih dan Nida meninggal dunia, sementara Matori masih menjalani perawatan medis di RS Pandeglang.
“Masih di sana, dia pesan, kalau sudah dimakamkan (anak dan istri), baru dia mau di jemput oleh anak pertamanya (Zulfatul Hasana), berobat di Tangerang Selatan, pesannya begitu,” terang Kamiri.
Sebelum berangkat ke Pantai, Kamiri yang tinggal bersebelahan dengan rumah Matori, sempat menanyakan ke keluarga Matori.
“Saya tanya karena saya lihat bawa tas besar kaya orang mau pulang kampung, terus dijawab mo pleserian ke Carita. Oh yasudah saya bilang hati-hati, jangan lupa oleh-oleh,” terang dia. (den)