Media Doeta Indonesia (MDI) menggelar seminar dan pelatihan jurnalis selama dua hari, (Sabtu-Minggu 23-24 /2/2019) di Hotel Dirga Cisarua Bogor.
Tema kegiatan Meningkatkan Profesionalisme Jurnalis yang Informatif & Edukatif, hingga menjadi insan Pers Indonesia yang beradab dan bermatabat untuk masa depan.
Acara tersebut dihadiri nara sumber Ch. Robin Simanullang, Illa Kartika, Sastra Suganda, Muhammad Sali, Handi Abdullah Nasution, Qodiran, Sumini, Indah Wulandari, Rafianto, dan sebanyak 150 wartawan.
Rafiyanto, mentor muda mengatakan, seorang wartawan harus punya modal. Pertama wartawan harus berdisiplin dalam liputan dalam meliput, jujur, bijaksana, selalu membela pimpinan atau perusahaan. “Wartawan juga harus menulis, terjun dan praktek langsung,” ungkapnya.
Sementara, penyiar radio Indah Wulansari mengatakan, sebelum menjadi penyiar radio harus masuk ke struktur organisasi radio. Radio bicara karena lagu dan berita, ini keunikan dari radio. “Ada time signal, dan lain- lain,siapa sich penyiar itu,”katanya.
Indah mengatakan, penyiar itu artis atau pers, penyiar adalah ujung tombak radio. Penyiar harus punya tiga skill, yaitu analiting, operating, dan writing.
Ia juga menegaskan, penyiar harus memiliki wawasan yang luas, suka musik, punya atitude, mampu menjadi teman untuk pendengar.
Menurutnya, seorang penyiar harus percaya diri, memiliki artikulasi yang jelas. Sense of humor, theater of mine, mampu berimprovisasi, “Harapan saya wartawan Media Doeta Indonesia bisa menjadi penyiar radio yang handal dan profesional,” ujarnya. (setia)