
Proyek Pembangunan Tandon Nusa Loka sampai saat ini belum kunjung rampung, padahal penganggaran sudah dua kali dikucurkan dari tahap pertama 2017 sebesar 10 Miliar dan tahap kedua 2018 sebesar 6,25 miliar.
Berdasarkan data yang dihimpun, perusahaan yang dimenangkan untuk pengerjaan tahap pertama adalah PT. Karya Tunas Mandiri Persada sedangkan untuk tahap kedua dimenangkan oleh PT. Yasuba Dwi Perkasa.
Mangkraknya proyek Tandon Nusa Loka tersebut ditanggapi oleh koordinator Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) Suhendar. Menurutnya, OPD terkait harus mempertanggungjawabkan dan menjelaskan kepada publik soal terbengkalainya proyek pembangunan tandon tersebut.
“Jika tidak dijelaskan, maka pasti publik mencurigai bahwa terbengkalaianya pembangunan tersebut pada hal-hal yang negatif, diantaranya patut diduga terjadi karena adanya praktik korupsi di internal OPD dan/atau di eksternal, yaitu pihak ketiga,” kata Suhendar kepada dalam pesan singkatnya, Jumat (5/4).
Menurut dugaannya, Suhendar menyebut bahwa kepala Dinas yang mempunyai wewenang terhadap srmua proyek di lembagannya.
“Yang pasti, kepala OPD adalah pengguna anggaran, sehingga dia tahu betul secara detail, oleh karenanya harus mempertanggungjawabkan dan menjelaskan,” lanjutnya.
Sementara itu Dua OPD yang mengerjakan proyek tersebut yaitu Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Bangunan (DBPR) seakan tidak mengetahui kenapa proyek Tandon yang terletak di Jalan Ciater Raya, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong tersebut tak kunjung selesai.
Seperti yang diungkapkan Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPU Tangsel Aji Awan. Dirinya hanya mengetahui pihaknya telah menyelesaikan proyek tersebut. Namun pernyataannya itu sangat bertolak belakang dengan kenyataan.
“Tandon Nusa Loka kan sudah selesai, (soal gedung) tanya yang bangun gedung, bangunan perpustakaan bukan kita, itu beda, kita gak bangun gedung. Saya tidak tahu kenapa Tandon itu masih di tutup, saya tahunya itu udah selesai” tutur Aji saat ditemui di acara Workshop Peduli Situ dan Sungai di Hotel Grand Zuri, Serpong, Kamis (28/3) lalu.
Selanjutnya saat dikonfirmasi, Dinas Bangunan Penataan Ruang (DBPR) malah hendak menganggarkan ulang proyek itu untuk tahap kedua dengan anggaran sekitar 6 miliar. Namun setelah di cek di LPSE Kota Tangsel proyek itu sudah tahap ke dua, dengan begitu jika dianggarkan ulang proyek itu menuju tahap ke 3.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Bangunan Perkantoran pada Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangsel Hendri Sumawijaya. “Bangunan itu kita lanjutkan sekarang, tahun ini. Insya Allah mulai tahun depan atau akhir desember sudah bisa dipake. Untuk membangun yang akan datang itu tahap ke tiga dan final. Tahun ini anggaran sekitar 6 miliar. Itu pagunya kita yah, total HPSnya kami sedang susun. Lelang rencana di bulan April,” tukas Hendri saat ditemui di gedung DPRD Tangsel, Selasa (2/4).
“Proyek itu kalo untuk tahap kedua itu kontraknya sudah selesai desember lalu, maka dilanjutkan tahun ini karena itu bukan multi years maka kita lelang ulang. Tahun kemarin itu struktur selesai semua, sekarang tinggal finishingnya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa tampak di dalam Tandon tersebut masih berserakan beton-beton, bangunan gedung perpustakaan yang mangkrak, gedung parkir yang tak kunjung selesai, dan bangunan istirahat para tukang, serta gerbang tandon yang masih tertutup pagar seng. (den)