Sengkarut lahan Fasilitas Umum (Fasum) Perumahan Japos Lestari, Jurang Mangu Barat, Kota Tangsel mendapat ‘angin segar’ dari Pemkot Tangsel.
Persoalan Fasum yang telah terjadi sejak 2016 lalu dijanjikan bakal diselesaikan akhir tahun 2020.
Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, telah berkoordinasi dengan beberapa dinas terkait agar segera menyelesaikan permasalahan Fasum tersebut.
Kemudian, pria yang kerap disapa Bang Ben ini juga mengatakan, dari sejumlah titik yang diajukan warga untuk dicatatkan sebagai aset daerah, tinggal beberapa titik lagi yang masih tersisa, diantaranya adalah lahan Fasum berupa empang untuk resapan air dan juga lahan yang dijadikan balai warga.
“Sudah beberapa kita lakukan pengambilan sepihak kemudian tinggal dilanjutkan hal-hal yang lain ya. Yang masih menjadi PR itu, yg tadi empang sama balai warga disana, itu nanti diselesaikan secara bertahap,” kata Ben saat meninjau Fasum dan penanaman pohon di Japos Graha Lestari, Jumat (11/9/2020).
Dia menegaskan, jika dalam persoalan Fasum tersebut ditemukan indikasi penyerobotan lahan oleh pihak tertentu, Pemkot Tangsel tidak akan ragu-ragu untuk menempuh jalur hukum.
“Kalau itu aset pemda diserobot sama orang, kita gunakan jalur hukum, saya engga akan ragu-ragu, dan kita sudah dibantu oleh jaksa pengacara negara untuk mengatasi ini, jadi ga mungkin lah ada penyerobotan,” pungkas Ben.
Dilokasi yang sama, Ketua RW 08, Perumahan Japos Graha Lestari, Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Surapati mengungkapkan, sengkarut lahan Fasum diwilayahnya akan diselesaikan oleh Pemkot Tangsel akhir tahun 2020.
“Wakil Walikota Pak Benyamin bilang ke saya, soal Fasum ini selesai akhir tahun. Kemudian, Fasum yang kemarin sudah clear. Sementara, untuk Fasum yang dikuasai oleh warga, nanti akan dilakukan mediasi dengan pihak Pemda untuk bisa diambil alih, caranya dibeli atau bagaimana, kita serahkan ke Pemda,” ungkapnya.
Dia berharap, Pemkot Tangsel dapat menyelesaikan persoalan lahan Fasum ini, untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan oleh warga.
“Beberapa waktu lalu, saat warga hendak melakukan pengerukkan empang, pembenahan, sempat ada perlawanan dari yayasan yang membangun di sekitar are empang. Mereka (Yayasan Manba’ul Ulum) mengatakan, jika sampai ada alat berat yang masuk ke Fasum, mereka akan melawan. Padahal kami melakukan pembenahan, agar lebih baik Fasum ini. Jadi semoga secepatnya diselesaikan,” tandasnya. (ari)