Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany bisa dibilang perempuan tangguh. Bagaimana tidak memimpin daerah yang baru berdiri itu bukan pekerjaan mudah. Banyak tantangan yang tidak gampang dan perlu berfikir out the book dalam membangun sebuah kota. Hal tersebut rupanya sudah dilalui oleh ibu dua orang anak tersebut. Sejumlah prestasi bisa dibilang berhasil ditorehkannya. Dari yang sifatnya membangun kota, membentuk sistem, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hasilnya bisa dilihat karya perempuan kelahiran 1976 tersebut. Pada ulang tahun Kota Tangsel ke 12 kini jalan-jalan sudah bagus, gedung-gedung pemerintahan juga sudah dibangun dengan baik, hingga capaian-capaian lainnya.
Airin mengungkapkan, membangun dan menata sebuah kota, dan yang terus berkembang dan menjadi lebih baik lagi. Selain itu, menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik lagi. Tentu dengan terus mengevaluasi apa yang sudah sedang dan akan sedang dilakukan. Disisi lain pencapaian dan penghargaan sudah seyogyanya semakin menambah rasa syukur. Rasa syukur yang selanjutnya harus ditindaklanjuti dengan niat dan upaya untuk bekerja lebih keras cerdas tuntas dan ikhlas lagi.
Airin menyatakan dalam situasi Pandemi Covid-19 ini, berbagai penyesuaian penerapan strategi baru dilakukan dalam rangka membangun keseimbangan antara merealisasikan program yang sudah direncanakan.
“Dampak ekonomi sangat terasa di masyarakat dan pemerintah berupaya membangkitkan aktivitas perekonomian, mengembalikan daya beli masyarakat dan menguatkan kondisi fiskal daerah. Kita masih harus bekerja keras, bekerja cerdas untuk menyelesaikan tantangan tantangan ini,” katanya.
Salah satu pendiri Kota Tangsel Zarkasih Nur mengatakan, ada banyak peningkatan yang terjadi di Tangsel. Misalnya dalam bidang pelayanan kesehatan sudah hampir merata. Pelayanan puskemas-puskesmas telah ada di 25 titik lokasi dan adanya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Ditambah lagi khusus warga Tangsel telah memperoleh pelayanan kesehatan gratis. Sehingga masyarakat bisa lebih merasakan kemudahan ketimbang praotonomi daerah muncul.
Pada bidang pendidikan, terang mantan Menteri Koperasi era Presiden Gus Dur, juga sudah dapat dirasakan masyarakat ketimbang tempo lalu.
Masyarakat sudah bisa menikmati sekolah gratis ditambah adanya revitalisasi sarana dan prasarana gedung sekolah.
“Sedangkan infrastruktur sekarang mulai dari jalan sampai gang-gang (jalan pemukiman) sudah bagus meski pun belum sepenuhnya mencapai kualitas memuaskan,” terang Zarkasih. (adv)