Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kota Tangsel Yakub Ismail mengungkapkan latar belakang sulitnya perusahaan membuka lowongan pekerjaan di tahun 2021 ini.
Kata dia, pandemi Covid 19 yang sudah terjadi selama setahun lebih berdampak ke berbagai sektor industri, sehingga membuat kesulitan perusahaan untuk menerima pegawai baru.
“Jadi banyak industri di lintas sektor juga membuat skala prioritas untuk bisa bertahan salah satunya yang enggak kuat melakukan efisiensi, refokusing, lewat kegiatan usahanya. Jangankan buka lowongan, untuk bisa bertahan aja juga sulit,” ungkap Yakub seperti ditulis Respublika.id Rabu (31/3/2021).
Selain itu, Yakub menuturkan, kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) pada tahun 2020 Rp 4.168.268,62 sekarang menjadi Rp 4.230.792,65 juga mempengaruhi kondisi suatu perusahaan.
Meskipun kenaikannya kecil, menurutnya, upah atau gaji pegawai juga merupakan satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari tumbuh kembangnya usaha.
“Karena salah satu komponen usaha itu adalah masalah gaji atau upah. Kalau upahnya terlalu tinggi di masa pandemi ini sulit juga, siapa ya bisa bertahan kalau upahnya terlalu tinggi, mungkin itu korelasinya,” tuturnya.
Dia berharap, pemerintahan baru yang akan menahkodai Kota Tangsel, memiliki program yang memang bisa berorientasi kepada dunia usaha di seluruh sektor, guna mengembalikan perekonomian yang saat ini mengalami kemunduran.
“Harusnya kemudahan didorong dengan kemudahan lainnya. Sekarang kan yang dicari bukan maju tapi bisa bertahan, tumbuh aja sudah bagus. Karena setahun pandemi ini kan mundur perekonomian kita cukup jauh,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, selama tahun 2020, tercatat 3025 pekerja di Kota Tangsel terkena gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Kepela Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangsel Sukanta mengaku sudah membuat terobosan untuk menyikapi hal tersebut.
Namun, kata dia, karena pandemi Covid 19 masih terjadi, pihaknya sulit membuka bursa kerja lantaran hingga saat ini 120 perusahaan yang diminta, belum memberikan data adanya lowongan pekerjaan (ari)