Ketua Satgas Perlindungan Anak Pondok Kacang Barat, Hayati menceritakan kronologis kasus penyiksaan anak tiri di Villa Bintaro Regency, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Luka lebam di tangan korban menjadi awal terungkapnya kasus tersebut. Luka itu ditemukan oleh guru kelas korban. Saat ditanyakan kenapa tangannya bisa sampai lebam begitu, dengan polos B (4) menjawab dipukul pakai kayu putih.
“Jadi awal mulanya, gurunya datang mau konsul ke kita. Terus kita tanya kronologisnya. Dia bilang, pertama dia nemuin luka di tangan. Katanya dipukul mama pakai sapu putih,” katanya, kemarin
Tetapi beberapa hari kemudian, guru tersebut kembali menemukan luka lebam di tubuh korban. Pelipis kirinya tampak luka dan yang sebelah kanan terlihat benjol yang masih baru. Akhirnya, guru itu membuka baju yang dikenakan B.
Betapa kagetnya guru itu, saat melihat di tubuh B sudah banyak luka lebam. Yang paling parah di bagian punggung, ada luka biru di tulang belakang. Luka ini, didapat B karena diinjak dengan menggunakan dengkul ibu tirinya.
“Lalu ditanya mbaknya, dipanggil sama si guru ini. Masih muda orangnya, orang Jambi. Mbaknya cerita dan punya bukti video. Awalnya mbaknya gak mau kasih video ke bu guru itu, karena takut masih kerja di situ,” sambungnya.
Peristiwa ini awalnya baru akan dibongkar setelah akhir bulan. Tetapi karena terlalu lama, dan khawatir keselamatan jiwa korban, akhirnya dilaporkan ke kepolisian dan diteruskan ke Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan. (rls)