Untuk Kepentingan Umum

Puluhan SMP di Tangsel Belum Siap Tatap Muka

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kembali digelar di Kota Tangsel meski secara terbatas,namun antusias siswa SMPN 8 terlihat saat mengikuti pelajaran di kelasnya. Protokol Kesehatan (Prokes) diterapkan secara ketat. Mulai dari alat pengukur suhu tubuh, pencuci tangan, hingga masker.

Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, pelaksanaan PTM diawali pada tingkat SMP terlebih dahulu.

Saat ini, dari 200 sekolah, sudah 168 SMP telah menggelar PTM usai melaporkan Data Pokok Peserta Didik (Dapodik), yang diketahui menjadi persyaratan sekolah untuk menggelar PTM kembali.

“Minggu ini kita awali dari tingkat SMP dulu, baik negeri maupun swasta. Sudah terdaftar mengisi Dapodik itu untuk awal ini 168 SMP. Dari 205. Jadi 37 yang belum PTM,” kata Benyamin Davnie saat meninjau PTM terbatas di SMPN 8 Kota Tangsel, Senin (6/9/2021).

Sementara, 37 sekolah yang belum siap menggelar PTM, kata dia, didasari dengan berbagai kendala, seperti masalah administrasi dan masalah lainnya. Di SMPN 8, pria yang akrab disapa Bang Ben itu menuturkan, semua infrastruktur layanan kesehatan sudah memadai.

Jika terdapat siswa yang belum vaksin, dia mengimbau untuk berkoordinasi dengan puskesmas setempat, guna meminimalisir kemungkinan terpapar Covid 19.

“Ada yang belum divaksin bisa dikoordinasikan dengan puskesmas setempat anak-anaknya untuk bisa divaksin. Tapi 90 persen sudah selesai divaksin. Kalau di Tangsel Alhamdulillah guru sudah 100% divaksin, bahkan vaksin kedua,” tuturnya.

Kemudian, pada PTM terbatas ini, Kata Bang Ben, para siswa dibagi menjadi berapa rombongan belajar. Sehingga, para murid belajar secara bergantian dengan waktu belajar hanya 4 jam per harinya. “Sistemnya hari ini belajar rombongan A. Rombongan B belajar online. Nanti hari Rabu sekolah dibersihkan. Kamis, Jumat rombongan B masuk kelas, rombongan A online. Bergilir. Dan itu pun hanya 4 jam pelajaran maksimal,” pungkasnya. (ari)

Berita Lainnya
Leave a comment