Untuk Kepentingan Umum

Jelang Nataru, Disperindag Lakukan Rapat Tim Pengawas Terpadu Bahan Berbahaya

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel terus melakukan pengawasan barang berbahaya atau B2 menjelang natal dan tahun baru. Agar pengawasan maksimal, Disperindag lakukan rapat tim pengawas terpadu bahan berbahaya yang disalahgunakan dalam pangan, di kawasan Serpong, Rabu (10/11). Kegiatan ini dihadiri sejumlah instansi, dari Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) Banten, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangsel, Polres Tangsel.

Kepala Bidang Kabid Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Raden Gunara Wibiksana menjelaskan, hasil dari rapat ini akan dilakukan dengan menilik makanan dan lain sebagainya.

Untuk mewaspadai hal itu, Disperindag Kota Tangsel mengajak para pengusaha dan konsumen cermat memillih produk pangan. Terlebih saat permintaan kebutuhan pangan tinggi jelang natal dan tahun baru. Ia menjelaskan, konsumen saat memutuskan membeli pangan harus melihat izin edar yang dikeluarkan BPOM.

disperinag

Jika produk yang hendak dibeli tersebut sudah mencantumkan izin edarnya, maka dipastikan aman karena sudah lolos hasil pengujian BPOM. “Apalagi bahan berbahayanya banyak ditemukan pada olahan pangan yang biasa dipakai untuk membuat makanan saat berbuka. Ini perlu diwaspadai dengan cermat melihat produk pangannya. Dan jangan lupa untuk dilihat juga tanggal kadaluarsanya,” katanya, Rabu (10/11)

Di sisi lain, pihaknya juga sudah melakukan operasi mendadak (sidak) untuk memastikan pangan yang beredar di pasar bebas dari bahan-bahan berbahaya. Selain itu, pihaknya juga akan mengawasi lonjakan harga pangan dengan operasi pasar. “Sidak akan kita lakukan di sejumlah pasar modern dan tradisional yang dilakukan oleh tim gabungan,” imbuhnya.

Pihaknya rutin menjadwalkan melakukan pengawasan dengan menggandeng BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) Banten dan Dinas Kesehatan.

Di Tangsel, sambung dia, terdapat 16 pasar yang tersebar di tujuh kecamatan. 16 pasar tersebutlah yang menurutnya akan menjadi target pengawasan pihaknya.

“Tidak hanya tahu berformalin saja yang kita awasi. Tapi, semua makanan juga minuman yang mengandung bahan berbahaya,” terangnya.

Sementara itu perwakilan dari Balai Besar Pengawas Obat Makanan (POM) di Serang Aditya Noviansyah mengatakan, ada pasar modern di Kota Tangsel yang masih ditemukan beberapa produk pangan seperti tahu kuning mengandung formalin. Ada juga yang belum punya izin edar dan kelengakapan lainnya.

BP POM akan terus lakukan pemeriksaan jelang Nataru ini dengan turun langsung mengecek sejumlah produk-produk. “Bila memang ditemukan yang tidak memenuhi aturan, akan segera ditindak,” ujarnya. (Adv)

Berita Lainnya
Leave a comment