Untuk Kepentingan Umum

Gegara Proyek Saluran Drainase, Pagar Rumah Warga Ciputat Roboh

RESPUBLIKA.ID – Pintu pagar rumah warga di jalan Merpati Raya, RT 02 RW 01, Sawah Baru, Ciputat, Kota Tangsel Roboh.

 

Pintu pagar sekira 7 meter itu roboh karena penggalian tanah untuk pengerjaan saluran drainase, proyek Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangsel.

 

“Pager ini robohnya karena penggalian tanah pake alat berat buat bangun saluran air ini,” kata pemilik rumah, H Unas kepada Wartawan, Selasa (13/12/2022).

 

Robohnya pintu pagar miliknya itu, Unas mengungkapkan, telah terjadi 3 bulan lalu. Namun hingga kini tak kunjung ada perbaikan oleh kontraktor, meskipun dia bersama keluarga telah melaporkan kejadian itu kepada pihak yang mengerjakan proyek saluran drainase.

 

“Pager juga rubuhnya sampai sekarang udah ada 3 bulan semenjak ini di keduk (digali) untuk saluran air. Mandor Janjinya 8 hari lagi dibetulin tapi malah sudah hampir 3 bulan,” ungkapnya.

 

Akibat robohnya pintu pagar miliknya, Unas dan keluarga harus mendirikan pagar berbahan seng, untuk menutup bagian depan dan menjaga keamanan rumahnya menggunakan uang pribadi.

 

Kemudian, sejak pengerjaan saluran drainase itu juga, mobil milik anaknya tak bisa keluar, karena pengerjaan saluran di depan rumahnya itu belum selesai 

 

“Buat pagar sementara saya beliin seng, bayar tukang sendiri. Terus mobil anak saya juga jadi engga bisa keluar. Pernah malam malam cucu saya sakit, karena mobilnya engga bisa keluar, akhirnya pinjam mobil anak yg laen. Mobil ga bisa keluar, proyeknya belum rapih,” tuturnya.

 

Oleh sebab itu, Unas berharap pihak-pihak terkait segera bertanggung jawab, dan mengembalikan pintu pagar miliknya seperti semula.

 

“Saya mintanya dibenerin lagi kaya semula,” tutupnya.

img 20221213 133940 11670941240196
Proyek Saluran Drainase di Jalan Merpati Raya, Ciputat Tangsel

Selain Unas, pengerjaan saluran drainase di jalan Merpati Raya, Ciputat, Kota Tangsel juga dikeluhkan seorang pemilik bengkel, Ipin.

 

Kata Ipin, sejak 3 bulan lalu proyek tersebut dikerjakan, hingga kini U Ditch sebagai material konstruksi pada saluran drainase tak diberi penutup.

 

Alhasil, Ipin harus membuat jembatan dari bambu untuk memasukan motor konsumennya ke dalam bengkel.

 

“Sudah berapa lama kita komplain mulu tapi tidak ada yang respon, sudah laporin ke RT sama aja engga ada respon. Ini saluran sudah 3 bulan, alasan bahannya engga ada, lain tukang galih lain tukang masang, matiin usaha juga jadinya. Kadang kalau hujan berantakan macetnya juga parah,” ungkap Ipin.

 

Terpisah, Ketua RT 02, RW 01, Sawah Baru, Ciputat Tangsel, Abdullah mengaku telah menegur mandor proyek dan melaporkan pengerjaan saluran drainase tersebut ke pihak Kelurahan terkait pagar roboh dan keluhan sejumlah pengusaha.

 

Namun, kata dia, hingga kini belum ada tindakan pasti yang dilakukan oleh kontraktor, terkait kerusakan dan imbas yang diakibatkan pengerjaan saluran drainase di wilayahnya itu.

 

“Keluhuan warga sendiri minta segera di perbaikin seperti semula, biar lancar untuk usaha dan ibu Unas sampai roboh pager nya. Mandor sendiri responnya cuma ya saya laksanakan,” tandasnya.

 

Diketahui, berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Tangsel, proyek pembangunan saluran drainase dari DSDABMBK di Jalan Cendrawasih Raya, Jalan Tegal Rotan, Jalan Merpati Raya, Jalan Ki Hajar Dewantoro, Jalan Menjangan, Kecamatan Ciputat tersebut dikerjakan oleh PT. Aldi Urdha yang berdomisili di Kota Serang. 

 

Proyek itu juga dibiayai APBD Tangsel tahun 2022 sebesar Rp24,3 miliar.(Ari)

 

Berita Lainnya
Leave a comment