Dinas Koperasi UKM Kota Tangsel mendorong terwujudnya kampung wirausaha dengan gerakan 1001 entrepreneur. Sehingga kesejahteraan bagi pelaku UMKM akan terasa, baik bagi diri sendiri serta orang lain.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel, Warman Syanudin saat menyampaikan paparan pada Ramadan Preneur 2023 bertajuk Antara Bisnis dan Cinta, di Umar Usman Business School bilangan Serpong, Minggu (9/04), menilai gerakan ini sangat bagus dikembangkan di Tangsel. Dengan menghadirkan para pengajar yang handal dalam berbagai aspek sehingga pengetahuan UMKM meningkat tajam.
“Bagaimana mengedukasi para entrepreneur dengan gerakan 1001 kampung wirausaha ini sangat bagus, berlangsung selama dua hari. Bahwa para UMKM di Tangsel harus maju, harus meningkat, terutama dengan dilatih para narasumber dari kampus Umar Usman menjadikan pengetahuannya semakin luas,” ujarnya.
Maka dirinya berharap, dengan wirausaha, jangan mencari-cari pekerjaan, tapi bagaimana banyak menciptakan pekerjaan, agar para wirausaha bisa bangkit dan tentu endingnya bisa mensejahterakan diri sendiri juga orang lain. “Semoga akan terus ada upaya kolaborasi antara lembaga pendidikan, anak-anak muda serta pelaku UMKM,” harap Warman.
Sementara itu, Direktur Kampus Bisnis Umar Usman Lily Zulaeha menambahkan, berdasarkan penelitian Harvard University, negara akan maju, bila jumlah UMKM nya 2 persen. Dari situ pihaknya berusaha meningkatkan kapasitas pelaku usaha untuk terus bisa mengembangkan bisnisnya demi kemajuan Indonesia.
“Apalagi di Tangsel jumlah UMKM nya cukup banyak, mencapai 147 ribu, maka kami ingin berkontribusi bersama-sama meningkatkan kapasitas, mulai dari skill serta bisnis. Sehingga kesejahteraan masyarakat bisa terasa,” imbuh Lily.
Kegiatan ini dilakukan selama dua hari, dilanjutkan dengan membangun kampung wirausaha dengan gerakan 1001 entrepreneur yang ikut belajar, bukan saja UMKM tapi juga para mahasiswa.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kota Tangsel Rina Umar, menyampaikan pelaku UMKM adalah pekerja mandiri yang wajib diberikan perlindungan resiko sosial. Dengan kegiatan ini, program jaminan sosial ketenagakerjaan yang selama ini mungkin masih banyak masyarakat UMKM belum mengikuti, mereka bisa ikut serta.
”Dengan tujuan untuk perlindungan jaminan sosial dan kesejahteraan. Dengan 1001 UMKM bisa menjadi corong kepada masyarakat untuk perlindungan sosial,” jelasnya.
Demikian juga disampaikan Tokoh Masyarakat, Teddy Meiyadi bahwa perlunya sinkronisasi antara pelaku usaha, perguruan tinggi dan pemerintah. Sehingga kemajuan UMKM lambat laun akan menemukan perkembangan besar. Serta kesejahteraan dapat dirasakan. (adv).