Langkah Tangsel Hadapi Efek Urbanisasi dan Pertumbuhan Ekonomi
RESPUBLIKA.ID – Penambahan jumlah penduduk baik melalui urbanisasi atau yang lainnya ke suatu wilayah bisa menjadi masalah jika tidak diantisipasi dengan cermat.
Pasalnya, saat masyarakat menempati wilayah baru butuh proses penyesuaian diri dengan wilayah yang baru ditempatinya.
Persoalan penambahan penduduk itu menjadi pembahasan
Pada acara Focus Group Discussion dengan tema ‘Urbanisasi dan Pertumbuhan Ekonomi Kota’ yang digelar Karang Taruna dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tangsel, Kamis (10/8/2023).
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan mengatakan, untuk mengantisipasi penambahan jumlah penduduk, pihaknya telah mempersiapkan fasilitas-fasilitas melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar tidak terjadi syok kultur.
“Untuk menerima urbanisasi kita siapkan dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sosial budaya itu semua kita siapkan melalui OPD masing-masing supaya tidak ada syok kultur dengan pertambahan penduduk yang sangat luar biasa,” katanya.
Kemudian, penambahan jumlah penduduk, kata Pilar, harus disikapi secara cermat, lantaran akan membuat bonus demografi meningkat. Diharapkan, bonus demografi itu dapat menambah kekuatan bagi wilayahnya.
“Ya kita sikapi secara cermat, supaya bonus demografi tidak menimbulkan permasalahan, tapi menimbulkan kekuatan bagi kota itu sendiri,” tutup Pilar.
Di lokasi yang sama, Ketua Harian Karang Taruna Tangsel, Tb Ghifari Al Chusaeri Wardana menuturkan, selain mempersiapkan infrastruktur yang memadai, untuk mengantisipasi efek urbanisasi Tangsel harus mempertahankan budayanya.
Jangan sampai, kedatangan penduduk baru bisa merubah apa yang telah dibangun sejak 15 tahun lalu.
“Di Tangsel ini yang unggul itu kulturnya, kalau bicara infrastruktur, pengembangan itu sangat penting, tapi kulturnya juga jangan sampai luntur, harus bisa meningkat,” kata Ghifari.
Sementara, kata Ghifari, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi harus dibangun kolaborasi antara masyarakat dengan pemerintah.
Karena masyarakat menurutnya lebih tahu tentang keadaan daerahnya masing-masing.
“Pemerintah itu harus dibantu oleh masyarakat, karena masyarakat yang tau eksisting didaerahnya, terutama di masyarakat Tangsel kalau konteksnya di sini mereka yang lebih tahu apa yang bisa diunggulkan,” pungkasnya.(Ari)