RESPUBLIKA.ID – Pihak kecamatan di Kota Tangsel tengah melakukan verifikasi data kemiskinan ekstrem.
Verifikasi itu dilakukan untuk memastikan kebenaran data warga yang masuk kategori miskin ekstrem dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) melalui Badan Perencanaan, Penelitian, Pengembangan dan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) di tiap-tiap daerah.
Mamat, Camat Ciputat mengatakan, pihaknya masih memverifikasi 2800 KK di wilayahnya yang masuk dalam kemiskinan ekstrem.
“Yang pertama kita lakukan verifikasi dulu ke lapangan. Data dari Bapelitbangda, Ciputat itu ada 2800 KK. Kita kroscek ke lapangan, apakah data tersebut benar ada di wilayah Ciputat,” kata Mamat, Selasa (31/10/2023).
Dari 2800, Mamat menuturkan,
1025 KK telah diverifikasi. Namun, 111 diantaranya tidak masuk dalam kemiskinan ekstrem.
Data itu, kata dia, akan dimasukan ke dalam google form. Dimana dalam sistem penginput data itu juga terdapat kolom-kolom permintaan terkait apa yang dibutuhkan oleh warga terdata miskin ekstrem tahun ke depannya.
“Apakah dia minta beasiswa gratis, setelah hasil google form itu selesai, nanti Bapelitbangda akan intervensi ke Dindik, gitu. Jadi beasiswa gratis atas nama orang yang mengajukan, sesuai dengan yang diverifikasi kecamatan,” tuturnya.
Sementara, Mamat mengatakan, sebagian besar warga miskin ekstrem di wilayahnya, meminta pendidikan gratis dan juga pelatihan guna meningkatkan perekonomiannya.
“Kalau di sini sebagian besar minta pendidikan gratis, paling sama pelatihan untuk meningkatkan ekonomi. Permintaan itu paling kita penjabaran di Musrembang atau Muskel nanti mau pelatihan seperti apa,” tutupnya.
Dihubungi terpisah, Camat Serpong Utara, Dahlan mengatakan, berdasarkan data dari Bapelitbangda terdapat 289 KK yang menjadi kategori kemiskinan ekstrem.
Dari jumlah data tersebut, sebanyak 22 KK tidak sesuai alamatnya.
“Sudah terverifikasi 210 KK. 22 KK, tidak sesuai alamatnya,” kata Dahlan.
Sementara, kata Dahlan, pendidikan gratis dan pelatihan menjadi usulan paling banyak dari masyarakat.
“Pelatihan pelatihan warga yang terkena dampak kemiskinan ekstrem di tingkat kelurahan dan kecamatan. Usulan pendidikan gratis itu kami paparkan kemaren,” pungkasnya.(Ari)