Pemerintah Kota Tangerang Selatan kian gencar mengembangkan sektor wisata. Buktinya seluruh kegiatan wisata kini kian ramai. Bahkan menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk juga anak-anak sekolah. Di mana kerajinan kriya sudah mulai dikenalkan kepada pelajar sekolah.
Para pelajar mendapatkan pelatihan bikin souvenir ondel-ondel. Langkah ini adalah cara agar potensi wisata di Tangsel terus berkembang dan menjadi destinasi utama di Banten.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel, Heru Sudarmanto mengatakan, kegiatan ini dilakukan demi untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Termasuk bagi anak-anak sekolah yang kelak akan menjadi penerus bangsa ini.
“Melalui konsep Merdeka Belajar, adik-adik bisa belajar sambil menggapai cita-cita yang diinginkan. Tidak tertutup kemungkinan adik-adik menjadi pengusaha. Misalnya buat apapun yang bisa dilakukan. Karena apapun yang kita lakukan dan bisa memberi manfaat dan memberi benefit ke kita itu bisa menguntungkan,” ujar Heru sembari memberi semangat kepada para pelajar.
Heru menerangkan, pelatihan ini tidak hanya sekadar untuk mengenalkan kerajinan kriya saja. Namun juga sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha kepada anak-anak sejak usia dini.
“Tanamkan itu ilmu kreatif dan inovatif untuk menambah penghasilan. Jangan takut dan malu selagi itu menguntungkan dan halal,” ungkapnya.
Pelatihan ini, lanjut Heru, merupakan langkah awal yang selanjutnya akan menjadi inkubasi bagi para pelajar yang minat pada sektor kerajinan ini.
“Konsep ini akan kami kembangkan, selain sekolah akan kami kembangkan ke Kelurahan. Kita imbau dan lakukan inkubasi kepada masyarakat. Kelurahan mana yang layak dan cocok untuk bisa menjadi pusat pengembangan kriya,” jelas Heru.
Pasalnya, peluang usaha untuk sektor kriya di wilayahnya ini sangat berpotensi.
“Harapan kami, ini bermanfaat bagi masyarakat di kota Tangsel dan menjadi kemajuan pariwisata yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengaku senang dengan adanya kegiatan pelatihan Kriya. Menurutnya, pelatihan ini sangat baik karena bisa menggali potensi wisata.
Mengingat Kriya merupakan olahan yang erat kaitannya dengan identitas sebuah daerah. Tentu, hal ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan wisata di Tangsel. Apalagi sektor ini terus menggeliat dan punya potensi besar.
“Saya senang dengan kegiatan ini. Sangat positif serta bisa memacu pengembangan wisata. Jadi identitas Tangsel kian melekat sebagai kawasan kreatif. Terutama dalam menggali wisatanya,” ujarnya.
Dirinya yakin jika kegiatan serupa ditingkatkan akan semakin mengenalkan Tangsel sebagai daerah wisata baru. Tak hanya dikenal sebagai daerah jasa dan perdagangan.
Hal itu, yang akan terus ditingkatkan dan pemerintah akan mendorong serta mendukungnya. (Adv)