GAZA – Selebgram asal Gaza baru-baru memperlihatkan sisi lain tanah air mereka ditengah perang yang berkecamuk melalui Instagram.
Seperti dilansir AFP, Kamis (12/10/2017) Dua orang wanita bernama Kholoud Nassar (26) dan Fatma Mosabah (21) menampilkan sisi lain Gaza.
Menurut mereka Instagram menjadi sebuah media dan jendela untuk berkomunikasi dengan orang-orang di seluruh dunia.
“Saya melihat Instagram sebagai jendela,” kata Kholoud Nassar kepada AFP.
“ketika saya membuka internet saya dapat berbicara dengan orang-orang di seluruh dunia,” sahut Fatma Mosabah senda dengan pernyataan rekannya.
Keduanya memiliki lebih dari 100.000 pengikut di platform sosial Instagram.
Mereka mengatakan bahwa kini menjadi dikenal kendati mereka tinggal di wilayah kecil yang menampung dua juta orang itu.
Seperti diketahui, Gaza merupakan suatu daerah di Palestina yang diapiy oleh Israel dan Mesir. Warga yang mediami Gaza kerap kali tidak boleh berpergian tanpa izin.
Bahkan tak satu pun dari wanita tersebut telah meninggalkan Gaza dalam lebih dari satu dekade.
Israel juga menolak memberikan izin bagi wisatawan untuk mengunjungi jalur tersebut, sehingga kebanyakan orang luar membayangkan kehidupan di sana.
Semenjak perang yang berkecamuk antara penguasa Hamas dan Israel sejak 2008, wilayah Gaza banyak diberitahan mengalami kehancuran, kemiskinan dan penderitaan.
Kedua wanita itu lantas menggunakan Instagram untuk menunjukkan kepada dunia bahwa ada sisi lain disana selain penderitaan dan politik.
“Perang adalah bagian dari Gaza, tapi bukan di Gaza, saya ingin menunjukkan bahwa Gaza ada di Gaza – seperti di negara manapun,” Nassar mengatakan kepada AFP.
“Kata Amerika: di Gaza ada kemiskinan, ada rumah yang hancur, tapi pada saat bersamaan ada tempat yang indah. Inilah Gaza,” katanya.
“Melalui foto-foto ini saya ingin orang-orang melihat Gaza, bagaimana orang hidup, makan dan bekerja,” tambahnya.
Foto-foto dalam Instagram Nassar menggambarkan anak-anak kecil yang sedang panen, semuanya diambil dari berbagai sudut pandang.
Sementara Mosabah menunjukkan Gaza melalui sisi kehidupan sehari-hari. Kedua wanita itu menonjolkan gambar mereka sendiri, dengan senyum lebar.
Mosabah setuju bahwa tujuannya adalah untuk “mengubah persepsi Gaza” dari masalah politik.
“Untuk menunjukkan sisi baiknya, itu yang paling penting. Jauh dari kehancuran, blokade dan perang,” tegasnya.(mia/pjs)