Untuk Kepentingan Umum

Kenali Tanda dan Gejala pada Anak yang terjangkit Kanker

Anak yang menderita kanker kerap terlambat mendapatkan penanganan medis karena tidak terdeteksi di tahap awal. Sehingga saat dibawa berobat, rata-rata sudah berada dalam kondisi stadium lanjut. Tentu angka harapan hidup lebih sedikit dibanding yang lebih dini ditangani.

Dalam acara Aksi Peduli Kanker oleh Green Pramuka Square di Hari Ulang Tahun pertamanya, Kamis (21/12), para anak penderita kanker diberikan semangat untuk tetap optimis dan tersenyum. Mereka harus tetap ceria di tengah perjuangannya melawan kanker. Karena itu diperlukan peran orang tua dan dukungan yang optimal.

“Kami ikut menciptakan rasa kebersamaan kepada sesama termasuk pasien kanker anak. Green Pramuka Square secara simbolis menyerahkan donasi kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Donasi dilakukan untuk mendorong pengobatan pasien kanker anak yang jumlahnya terus meningkat setiap tahun,”
kata General Manager Green Pramuka Square, Liza Monalisa.

Penggagas dan Pendiri dan Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker lndonesia, Ira Soelistyo menjelaskan gejala kanker pada anak memang nyaris tidak disangka. Karena itu banyak orang tua terlambat membawa anak untuk ditangani dokter.

“Gejalanya misalnya sering mimisan, atau pingsan, atau sumeng-sumeng demam tapi enggak terlalu tinggi, itu harus curiga arahnya ke sana (kanker), sayangnya banyak yang terlambat,” tegas Ira.

Beberapa hasil studi dan penelitian oleh tenaga ahli di dunia menyatakan bahwa jumlah kasus baru dan kematian anak penderita kanker meningkat setiap tahunnya. Sedikitnya 1 anak terdiagnosa setiap 3 menit atau 20 anak dalam 1 jam atau 480 anak per hari.

Tingkat kematian anak penderita kanker usia dini di negara berkembang masih sangat tinggi karena kurangnya pengetahuan tentang gejala dini kanker pada anak. Kanker pada anak tentu tak memandang status sosial, suku, laki atau perempuan.

“Kanker pada anak dapat diupayakan sembuh bila terdeteksi atau dikenali dini, dan segera diupayakan pengobatan terbaik. Dan anak-anak tetap dapat beraktivitas pada umumnya,” tegas Ira.

Sumber : JawaPos.com

Berita Lainnya
Leave a comment