Untuk Kepentingan Umum

HIV/AIDS Serang Kabupaten Tangerang

Kasus sodomi yang dilakukan tersangka WS alias Babeh, 49, dikutuk oleh anggota DPRD Provinsi Banten, Ade Awaludin. Selain merusak masa depan 40 anak laki-laki yang menjadi korban nafsu tersangka, kasus tersebut terjadi ditengah terus bertambahnya penderita HIV dan AIDS di Banten.

Bahkan, berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS Banten, dari total 3.526 orang pengidap HIV dan 1.871 orang pengidap AIDS di Banten, jumlah tertinggi tersebar di Kabupaten Tangerang.

“Jumlah ODHA (orang dengan HIV dan AIDS) di Kabupaten Tangerang 1.073 untuk HIV dan 413 untuk AIDS,” ujar Ade, Selasa (9/1/2017).

Jumlah ODHA di Kabupaten Tangerang tersebut, lanjut Ade tertinggi dibandingkan tujuh Kabupaten/Kota lain di Banten, dimana posisi kedua adalah Kota Tangerang (1.399), Kabupaten Serang (731), Cilegon (551), Tangsel (472), Kota Serang (281), Lebak (241) dan Pandeglang (136).

Jumlah ODHA itu tersebar dalam lima populasi kunci, diantaranya laki seks laki (LSL), waria, wanita pekerja seks (WPS), pengguna narkoba suntik (Penasun) dan lelaki beresiko tinggi (LBT).

“Perilaku seks menyimpang seperti dilakukan WS bisa berkontribusi pada meningkatnya jumlah ODHA, karena masuk kelompok LSL,” tambahnya.

Ia berharap Pemkab Tangerang bersikap serius untuk melakukan pendampingan serta pemulihan anak-anak di bawah umur yang menjadi korban nafsu bejat WS, karena jika tidak dilakukan sampai tuntas, dikhawatirkan korban akan menjadi predator baru.

Persoalan lain yang disorot Ade menurunnya jumlah anggaran untuk Komisi Penanggulangan AIDS Banten di tahun 2018 ini hanya sebesar Rp1 Miliar, padahal tahun sebelumnya Rp2 Miliar.

“Saya merasa prihatin, kenapa anggaran untuk KPA minim sekali, padahal penanggulangan HIV dan AIDS di Banten perlu dukungan anggaran yang besar,” tukasnya. (rr/firda)

Berita Lainnya
Leave a comment