Untuk Kepentingan Umum

Janda Meningkat, Ini Janji Gus Ipul

Perceraian kini bukan menjadi isu sektoral saja. Namun telah menjadi sebuah pembahasan yang lebih serius lagi. Bahkan pemerintah pusat mulai memberikan perhatian lebih kepada persoalan kasus perceraian. Apalagi kasus perceraian dalam skala nasional cukup besar.

Pemerintah rupanya telah melakukan sejumlah langkah guna menekan angka perceraian. Salah satunya dengan kewajiban mengikuti penataran selama dua minggu bagi pasangan yang akan melakukan perkawinan. Bila ini tidak dilakukan, petugas Kantor Urusan Agama(KUA) tidak akan menikahkan pasangan yang belum ikut penataran.

Isu perceraian juga kini juga menjadi pembahasan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf. Ia menegaskan, Pemprov Jatim tengah berjuang maksimal untuk menangani masalah

terkait kemiskinan. Khususnya, kata Gus Ipul, program terkait Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (PFK).

Optimalisasi program ini, kata Gus Ipul, penting dilakukan karena para wanita single parent merupakan kepala keluarga sekaligus tulang punggung mata pencaharian keluarganya. Pemerintah, kataya, akan hadir dalam persoalan yang menyangkut masalah dasar masyarakat.

Gus Ipul menjelaskan, berdasarkan data yang di Pemprov, jumlah janda atau wanita single parent setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini, antara lain, disebabkan karena meningkatnya jumlah perceraian, dengan berbagai alasan baik dari faktor ekonomi, kekerasan rumah tangga maupun lainnya.

Ke depan Gus Ipul berharap, program PFK ini bisa meningkatkan taraf hidup para wanita single parent. “Para janda ini sengaja kami utamakan, karena sangat berpengaruh pada kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak,” ujar cagub pada Pilgub Jatim 2018 yang berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno ini.

Ditambahkan, program bantuan pada wanita single parent ini telah mendapat atensi dan apresiasi dari dunia internasional. Pemprov Jatim, katanya, diundang untuk melakukan presentasi pada salah satu event internasional. Meskipun, sekarang ini belum semua wanita single parent yang telah mendapatkan bantuan dari
Pemprov Jatim, namun pengakuan dari internasional ini sangat membanggakan.

“Semua janda atau ibu single parent ini harus mendapat perhatian dan bantuan dari semua pihak, bukan hanya Pemprov Jatim,” imbuh Gus Ipul. Ia merasa bangga, Pondok Pesantren As-Ss’idiiyah 2 Bahrul Ulum juga memiliki program untuk pemberian bantuan pada para janda yang berada di sekitar pondok.

Ia kembali berharap, program tersebut terus dilakukan setiap tahun dan bisa menginspirasi berbagai pihak. “Program bantuan seperti ini sejatinya juga merupakan perintah Alloh SWT, dan bentuk kepedulian serta upaya peningkatan kesejahteraan pada masyarakat,” terangnya. (ngopibareng.id/firda)

Berita Lainnya
Leave a comment