Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan menggelar kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Dasar (Diklatsar) bagi calon kader Ansor dan Banser selama 3 hari ,sejak Jumat (16/2/2018) hingga Minggu (18/2/2018) hari ini.
Acara yang digelar di Lembah Hijau Babakan,Setu, Tangsel Lengkong Wetan, ini diikuti peserta sebanyak 45 orang.
Ketua PAC Ansor Setu Irfan Alamsyah, Minggu (18/2/2018) mengatakan Diklat Terpadu Dasar yang dilakukan pimpinan anak cabang PAC Setu yang ke 1 ini bertujuan menambah kuantitas kader Ansor dan Banser di tingkat kecamatan Setu dan ranting ranting di setiap kelurahan yg berada di kecamatan Setu.
Dirinya mengatakan hal itu penting dilakukan karena mengingat wilayah Setu,khususnya Tangsel merupakan daerah merah radikalisme sehingga perlu diperbanyak kader-kader militan yang siap menjaga persatuan NKRI dan Ideologi Pancasila.
” Harapannya bisa menjadi kader militan untuk tetap menjaga ajaran ahlussunah wal jamaah, ulama bangsa dan negeri serta menjaga tradisi tradisi NU,”tutur Irfan.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Kota Tangsel Asrori Fahrezi mengatakan kegiatan DTD yang digelar kali ini merupakan kegiatan kaderisasi yang ke 5 yang telah dilakukan pihaknya sebagai bentuk kaderisasi formal dalam lingkup badan otonom organisasi NU tersebut.
“Ini kegiatan kaderisasi yang ke 5 kali, baik PKD ( pelatihan kepemimpinan dasar) maupun DTD (diklat terpadu dasar) untuk DTD kali ini pelaksanaan dtd di lakukan oleh PAC Setu agar mengetahui kondisi wilayah masing-masing,” ungkap Asrori.
Dirinya pun berharap dengan semakin banyaknya peserta yang menjadi kader Banser dan Ansor di wilayah Tangsel bisa menjadi benteng terdepan dalam menangkal masuknya pengaruh negatif dan paham-paham radikal yang ingin menggangu ketentraman masyarakat Tangsel yang heterogen
“Kami sangat berharap para peserta yg telah mengikuti dtd dapat menjadi kader GP. Ansor dan Banser yang militan, cinta kepada Bangsa dan Negara, serta siap setia menjaga marwah organisasi, menjaga para ulama dan NKRI,” terang Asrori. (yy/firda)