Untuk Kepentingan Umum

Presiden Assad Minta Tentara AS Tinggalkan Suriah

Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Foto : net

Presiden Syria Bashar Al Assad mengklaim Rusia dan AS hampir berkonflik di Syria saat wawancara yang disiarkan televisi pada Kamis, (31/5). Dilansir The New Arab, ia mengatakan, serangan rudal yang baru-baru ini diluncurkan koalisi pimpinan AS di Syria bisa jauh lebih luas jika bukan karena intervensi Rusia.

Menurutnya, skenario konflik seperti itu dapat menempatkan AS dan Rusia dalam konflik langsung. “Kami bisa melihat konflik langsung antara pasukan Rusia dan pasukan Amerika. Untungnya, hal itu telah dihindari, bukan oleh kebijaksanaan kepemimpinan Amerika, tetapi oleh kebijaksanaan kepemimpinan Rusia,” kata Assad.
Rusia mengumumkan secara terbuka, kalau AS akan menghancurkan pangkalan-pangkalan yang akan digunakan untuk meluncurkan rudal. Informasi yang diterima Assad adalah informasi yang dapat dipercaya.
AS melakukan serangan rudal di Pangkalan Udara Al Shayrat, Syria pada April 2017. Kemudian koalisi AS, Inggris, Prancis melakukan serangan rudal di Homs dan Damaskus pada April 2018. Mereka menyebut serangan itu dilakukan sebagai balasan dari serangan gas mematikan di Ghouta Timur oleh pasukan rezim Assad.
Menurut Assad, serangan oleh koalisi AS, Inggris, Prancis sebagai serangan untuk menghukum Pemerintah Syria diperkirakan akan lebih luas saat itu. Namun rupanya eskalasi sudah diturunkan, mungkin kekhawatiran Pemerintah AS yang akan berkonflik langsung dengan Moskow.
Israel juga telah meluncurkan banyak serangan di Syria dengan sasaran militer Iran. Pasukan AS telah bentrok dengan rezim Syria dan tentara bayaran Rusia di Deir Az Zor, sejak jatuhnya ISIS di Raqqa. Serangkaian serangan udara AS diyakini telah membunuh sejumlah tentara bayaran Rusia, bersama dengan sekutu milisi Syria di Moskow.
“Satu-satunya masalah yang tersisa di Syria adalah SDF. Kami akan menghadapinya dengan dua opsi. Yang pertama, kami mulai membuka pintu untuk negosiasi. Jika tidak, kami akan berusaha membebaskan daerah-daerah itu dengan kekuatan,” ujar Assad.
Ini, lanjut Assad, adalah tanah Syria, itu hak kami dan tugas kami untuk membebaskannya. “Amerika harus pergi. Entah bagaimana mereka akan pergi” ujarnya. (den)
Berita Lainnya
Leave a comment