Perkembangan koperasi di Tangsel kian menunjukkan hasil yang sangat signifikan. Hal ini bisa tergambar dari banyaknya koperasi di daerah yang dipimpin Airin Rachmi Diany. Bahkan penyebaran koperasi merata di tujuh kecamatan tersebut.
Buktinya ada 70 koperasi yang tersebar di tujuh kecamatan mengikuti Bimtek Assesment Managemen Business Training (AMBT) yang digelar oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop dan UKM) Tangsel di Soll Marina Hotel.
Kegiatan tersebut, menurut pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkop dan UKM Tangsel, Dahlia Nadeak, digelar untuk mengajak para koperasi agar bisa melakukan bisnis plan atau rencana bisnis koperasi yang memiliki beberapa jenis, seperti koperasi konsumen, produsen, jasa dan simpan pinjam.
Makanya, Dahlia yakin dengan adanya kegiatan ini bisa membuat perkembangan koperasi dapat terus meningkat. Serta banyak rencana ke depan apa yang harus dilakukan dan bagaimana koperasi bisa berkembang pesat.
Hal ini yang harus dipikirkan agar ke depannya menghasilkan sesuatu yang mumpuni dan membuat bangga koperasi di Kota Tangsel ini. Ia yakin dengan sejumlah program yang digarap dalam waktu dekat akan kelihatan hasilnya seperti apa. Ini yang akan terus didorong supaya koperasi Tangsel bisa dikenal dengan baik.
“Pengembangan koperasi itu harus bisa kita latih, sehingga tidak dianggap lagi sebagai koperasi tradisional, namun harus mengikuti perkembangan zaman yang ada,” jelasnya.
Lanjutnya, koperasi bisa mengikuti lelang karena kekuatan badan hukumnya sama dengan PT dan harus melengkapi standarisasi, seperti persyaratan teknis yang telah ditentukan. Hal tersebutlah yang diajarkan oleh Dinkop dan UKM Tangsel pada pengurus koperasi.
“Kami mengajarkan pengembangan bisnis dan juga rencana bisnis, seperti membuat kajian dan target-target yang harus dicapai agar usahanya dapat berkembang dengan pesat dan tidak kalah dengan kemajuan zaman,” kata Dahlia.
Diharapkan para peserta yang sudah diajarkan juga mampu mengembangkan dan membuat bisnis plan di dalam koperasi tersebut. Sehingga akhir tahun keuntungan mereka semakin besar. Bila ini bisa terealisasi dengan baik tentunya akan menghasilkan keuntungan yang mumpuni dan bisa semakin besar ke depannya. Ini yang harus terus didorong. Misal pengelolaan koperasi juga harus mengikuti perkembangan zaman.
“Seperti Rapat Anggota Tahunan berbentuk digital yang sudah terkoneksi. Dan ini merupakan suatu prestasi, karena bisa melihat jumlah simpanannya melalui e-digital tanpa menggunakan buku. Semakin banyak melakukan transaksi maka semakin banyak mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU),” imbuhnya. (adv)