Rencana Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) yang hendak mengintegrasikan jalan provinsi yang melintas di kawasan tersebut disambut baik oleh warga sekitar. Rencana jalan yang melintas dari perempatan Muncul di Kecamatan Setu, Tangsel, Banten hingga ke selatan di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu bakal meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut.
Awang, salah satu warga mengaku sangat senang dengan integrasi jalan tersebut. Kata dia, dengan adanya integrasi jalur itu membuat pertumbuhan ekonomi warga sekitar semakin baik. Pusat-pusat perdagangan kian tumbuh dengan adanya jalan baru tersebut.
“Saya merasakan dengan adanya jalan ini. Warung-warung banyak tumbuh, begitupun dengan toko material yang geliatnya meningkat beberapa tahun belakangan,” kata Awang yang juga tukang las, kemarin.
Maka itu, ia berharap jalan tersebut bisa segera direalisasikan. Perihal adanya penolakan, menurutnya hal biasa karena dampak dari pembangunan pasti menimbulkan pro dan kontra.
Meski begitu, menurutnya, ribuan warga sekitar mendukung pembangunan jalan provinsi. Sementara yang tidak setuju hanya segelintir orang saja. Itupun penolakannya karena kepentingan pribadi. Misal rumah dinasnya dipindahkan pemerintah akibat proyek tersebut. Kalau yang lain menurutnya tidak ada masalah. Malah sangat diuntungkan dengan adanya pembangunan jalan ini.
“Maka itu saya setuju dengan pembangunan ini. Harapan kami bisa segera digarap,” ujarnya.
Sikap yang sama juga disampaikan Amin Kuswanto. Pria yang juga menjabat Ketua RW 04 Desa Pengasingan, Kecamatan Gunung Sindur ini melihat banyak sekali manfaatnya dengan pembangunan jalan tersebut.
Sebelum ada pembangunan, kawasan di sini bisa dikatakan mati dari segi perekonomian. Soalnya belum ada akses ke daerah tersebut. Namun dengan adanya pembangunan sedikit demi sedikit geliat pertumbuhan ekonomi semakin baik.
Jalur transportasi terbuka, hal ini berimbas kepada tumbuhnya sentra-sentra ekonomi. Misal pedagang sembako, bengkel mobil-motor ataupun material.
Apalagi jika wacana integrasi yang dilakukan oleh Puspitek dan telah mendapat dukungan legal pemerintah pusat dan daerah, tentunya akan semakin hidup lagi ekonominya. Transportasinya lebih bagus lagi. Belum lagi terjadi lonjakan harga tanah. Lima tahun lalu harga tanah hanya Rp400 ribu permeter, kini sudah Rp2,5 juta permeter.
Hal ini memperlihatkan kalau ada pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. “Saya sangat senang dengan adanya rencana integrasi ini. Semoga bisa segera diwujudkan,” ungkapnya. (firda)