Baru-baru ini General Motors (GM), perusahaan multinasional dari gabungan sejumlah perusahaan mobil (Toyota, Chevrolet, dan lainnya) menutup lima pabriknya di Amerika Serikat (sebelumnya di Canada) kurang dari sebulan menjelang Natal dan Tahun Baru. Dampaknya adalah sekitar 14.000 pekerja, termasuk eksekutifnya, harus menganggur, suatu jumlah yang tidak kecil.
Menurut Direktur Utamanya (CEO), Mary T. Barra, alasan utama penutupan GM adalah kemerosotan tajam dari penjualan mobil, sehingga perusahaan tidak bisa dipertahankan lagi. Sebagai perusahaan besar dengan monopoli yang cukup kuat dalam industri mobil (otomotif) dari berbagai jenisnya, keputusan ini tentu saja mengejutkan. Tidak hanya para buruh dan eksekutif, namun terutama para politisi terperangah, sebab dampaknya adalah keamanan sosial: pengangguran para pekerja ahli atau buruh ahli.
Presiden AS Donald Trump dan juga Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mempunyai sikap yang berbeda, namun dengan kecemasan yang sama, dampak sosial politik dari meningkatnya pengangguran di kedua negara imperialis ini. Di antara cara mengatasi hal ini, kedua negara meningkatkan penjualan senjata dari industri militer, di Timur Tengah, terutama Arab Saudi yang baru saja diterapkan.
Apa yang bisa kita perhatikan dari peristiwa ekonomi politik ini? Menurut Marx, secara umum, kapitalisme pasti mengalami over produksi (produksi berlebihan), dan menurunnya daya beli masyarakat karena peredaran mata uang dalam bentuk upah dan gaji (sesungguhnya distribusi kekayaan sosial) menurun, sehingga daya beli juga merosot. Over produksi adalah penyakit dalam dari kapitalisme.
Namun dengan yakinnya para politisi mempertahankan kapitalisme dengan berbagai cara, dan sampai kini mereka tak mampu memulihkan krisis demi krisis. Masalahnya bukan perbaikan kapitalisme atau restrukturisasi, sebab krisis berkala kapitalisme tak bisa diatasi sejak awal berkembangnya. Kapitalisme itu sendiri adalah masalah, penyebab utama masalah ekonomi politik dan sosio-budaya. Ia tak bisa dibenahi, karena itu ia harus digantikan, dengan sosialisme, sebagai arah objektif dari masa depan masyarakat.
Kajian lebih konkret tentang krisis kapitalisme ini, secara lebih luas dijabarkan dalam The Capital, Karl Marx. Renungan ini hanya pandangan sekilas dari teori krisis yang sangat terang dalam the Capital. (firda)